Salat Idul Adha di Al Zaytun Tetap Dipertahankan Syekh Panji Gumilang, Jemaah Berjarak, Perempuan sampai Depan

Kamis 29-06-2023,08:50 WIB
Reporter : Yuda Sanjaya
Editor : Yuda Sanjaya

INDRAMAYU, RADARCIREBON.COM - Salat Idul Adha di Mahad Al Zaytun tetap dilakukan dengan berjarak dan mempertahankan shaf perempuan hingga sampai ke depan.

Masalah shalat yang berjarak dan shaf perempuan ini, masih menjadi kontroversi pasca Shalat Idul Fitri yang viral beberapa waktu lalu.

Kendati demikian, Syekh Panji Gumilang memilih kukuh bertahan dengan pendapatnya. Salah satu yang dijadikan pembenaran adalah soal pandemi yang belum tentu benar-benar sudah berakhir.

Karenanya, dalam salat itu, dilakukan dengan cara yang sesuai protokol WHO lebih kepada pencegahan dan upaya menjalankan ibadah agama dengan aman.

BACA JUGA:Salat Idul Adha di Masjid Attaqwa Kota Cirebon: Hari Besar Kemanusiaan dan Keimanan

Setelah Salat Idul Adha, Syekh Panji Gumilang menyampaikan taushiyah yang mengajak masyarakat untuk memahami hikmat dan kebijaksanaan hingga kehidupan beragama yang rukun.

"Agama yang kita miliki, yang dimiliki Umat Musa, Ibrahim, Nuh, Isa, Muhammad, itu syariat dari Allah SWT. Ajakan ini, dikatakan Rasulullah sangat berat diikuti orang-orang yang musyrik," kata syekh dalam taushiyah di Masjid Rahmatan Lil Alamin, Kamis, 29, Juni 2023.

Menurutnya, anjuran dari Rasulullah SAW belum banyak dipahami dalam beragama. Baik antar agama maupun di internal. Ini yang dirasakan berat.

Sedangkan ajaran Islam melalui Rasulullah SAW menghendaki jangan bertikai, berpecah belah dalam keagaman.

BACA JUGA:Aktivis Monique Rijkers Sarankan Pesantren Nyanyikan Lagu Yahudi seperti Al Zaytun, Ini Alasannya

"Ini juga dikehendaki dalam bernegara di Indonesia. Jangan sampai timbul perpecahan. Jangan menjadi musyrik dan ikuti petunjuk tadi," katanya.

Karena ada persatuan Indonesia, sambung Syekh Panji Gumilang, Al Zaytun dan pendidikannya ditanamkan motto menciptakan persatuan Indonesia. Al Zaytun pusat pendidikan, pengembangan, budaya toleransi dan perdamaian.

"Ini adalah untuk menjalankan pesan agar tidak bertafaruk, berpecah belah dalam beragama. Agama apapun di Indonesia itu, dijamin oleh Alquran," tandasnya.

Kemudian bangsa Indonesia dengan sikapnya yang gentle membuat dasar negara, menjamin seperti apa yang ada dalam ajaran ilahi ini. Tidak siapapun yang boleh menciptakan perpecahan agama.

BACA JUGA:Salat Ied di Masjid Al Hidayah Cirebon: Idul Adha dan Belajar Ikhlas dalam Ibadah

Kategori :