CIREBON, RADARCIREBON.COM - Puluhan mahasiswa Institut Pendidikan dan Bahasa Cirebon melakukan site visit ke Pura Agung Jati Pramana yang berada di Perumnas Harjamukti Cirebon. Kegiatan tersebut merupakan salah satu implementasi dari nilai pancasila dalam keberagaman yang ada pada mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan (PKn).
Kegiatan tersebut diikuti oleh para mahasiswa dari Prodi Sastra Inggris dan Sastra Jepang IPB Cirebon dengan dosen pengampu mata kuliah PKn, Endang Pujiastuti SE MM dan Cici Situmorang MPd. Kunjungan mereka ke Pura Agung Jati Pramana Cirebon diterima langsung oleh I Wayan Suardika SPd MPd yang merupakan praktisi pendidikan dan agama Hindu serta Ibu Made, aktivis agama Hindu di wilayah Cirebon.
Dosen Pengampu mata kuliah PKn IPB Cirebon, Cici Situmorang menjelaskan, adanya kunjungan tersebut, diharapkan mahasiswa dapat mengalami perjumpaan dengan pemeluk agama lain. Kunjungan tersebut diharapakan dapat memberikan mahasiswa pengalaman secara langsung bagaimana keberagaman yang ada di Indonesia.
"Kegiatan ini sangat menarik karena mahasiswa dapat mempelajari mata kuliah PKn sambil merasakan langsung bagaimana keberagaman yang ada di Indonesia," ungkapnya kepada Radar Cirebon.
BACA JUGA:RAMAI! Warga Berdatangan ke TKP Rekonstruksi Pembunuhan Ibu Kandung Anggota DPR RI dari Indramayu
BACA JUGA:Prof Tri Basuki Joewono Dilantik Sebagai Rektor UNPAR 2023-2027
Pura Jati Pramana sendiri merupakan satu-satunya Pura Hindu yang berada di wilayah Ciayumajakuning. Sehingga Pura ini memiliki peranan penting sebagai pusat ibadah dan spiritual masyarakat pemeluk agama Hindu di wilayah Cirebon dan sekitarnya.
Dari kesempatan tersebut, para mahasiswa juga mendapatkan penjelasan dari I Wayan Suardika dan Ibu Made terkait dengan kehidupan beragama masyarakat Hindu, yang menjadi pemeluk agama minoritas di wilayah Ciayumajakuning.
"Dari sana, kita juga mengetahui ternyata ada filosofi yang hampir sama dengan Islam dan dengan Kristen, yaitu bagaimana hubungan kita dengan tuhan. Dari kegiatan ini, menarik untuk kita pahami bahwa penting sekali untuk kita terjun ke lapangan," jelasnya.
Selain itu, IPB Cirebon juga berupaya menghadirkan pembelajaran mata kuliah PKn yang lebih aktif dan menarik bagi mahasiswa. Diantaranya dengan Kartu Games Pemimpin Asyik. Kartu games tersebut digagas oleh Gerakan Kebangsaan Indonesia.
"Kenapa kartu games ini saya ajak ke mahasiswa? Supaya mereka bisa mengimplementasikan saat Pilpres dan Pemilu nanti. Mereka harus bisa menjaga persatuan dari narasi narasi perpecahan," Pungkasnya. (awr/opl)
BACA JUGA:TERUNGKAP, Panji Gumilang Mengaku Dipenjara 10 Bulan, Kasusnya Dibongkar Oleh Mantan Menteri NII