MAJALENGKA, RADARCIREBON.COM – Rute penerbangan dari Bandara Husein Sastranegara yang dipindah ke Bandara Kertajati, Kabupaten Majalengka, belum bisa jadi solusi.
Besar kemungkinan, Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati masih akan merugi, mengingat jumlah penumpang yang dilayani hanya sekitar 4 juta per tahun.
Hal ini diungkapkan Pemerhati Aviasi, Alvin Lie. Menurutnya, jumlah penumpang Bandara Husein Sastranegara sangat kecil.
“Secara umum hingga saat ini jumlah penumpang yg dilayani bandara Husein hanya sekitar 4 juta penumpang per tahun. Sangat kecil,” kata Alvin, kepada radarcirebon.com, Kamis, 20, Juli 2023.
BACA JUGA:Seorang Nenek Relakan Tabungan untuk Umrah, Demi Sekolahkan Cucunya di Al Zaytun
Disampaikan Alvin Lie, saat ini bandara dengan kode BDO melayani 63 keberangkatan per pekan. Dari jumlah tersebut, 24 diantaranya adalah keberangkatan ke DPS atau Denpasar, Bali.
“BDO terhubung ke 11 bandara. Untuk penerbangan internasional hanya ke Kuala Lumpur oleh AirAsia yang sekarang sudah pindah ke Kertajati,” katanya.
Oleh karena itu, kata Alvin, kalaupun seluruh penerbangan BDO dipindah ke KJT, penghasilannya tidak cukup untuk menutup operasional dari Bandara Kertajati Majalengka.
Solusinya adalah KJT tidak hanya mengandalkan warga sekeliling terbang ke luar. Tapi mampu mendatangkan warga luar untuk tertarik dan berkepentingan mengunjungi kawasan sekeliling Majalengka.
BACA JUGA:Penerbangan Kuala Lumpur - Kertajati Banjir Peminat, AirAsia Mau Tambah Jadwal Penerbangan?
“Tidak ada bandara yang mampu bertahan hidup jika hanya mengandalkan warga setempat keluar sedangkan warga luar tidak tertarik datang,” tandasnya.
Sementara itu, Executive General Manager PT BIJB (Perseroda), Nuril Huda menjelaskan, seperti yang disampaikan presiden bahwa Oktober akan ada penataan rute dari Bandung ke Kertajati.
"Itu yang pertama yang akan dialihkan adalah untuk pesawat jet. Jadi untuk yang jet itu dari bandung rencananya Oktober nanti akan dipindahkan ke Kertajati sedangkan untuk ATR masih masa transisi selama satu tahun. Nah kenapa bulan Oktober? itu karena memang menyesuaikan," katanya.
Disampaikan dia, dalam penerbangan itu, pengajuan rute ada dua musim, yakni summer dan winter. Untuk summer, dari akhir Maret sampai Oktober. Sedangkan winter dimulai pada akhir Oktober sampai dengan Maret.