Setelah Jepang kalah perang, AURI yang kemudian mengoperasikan Pangkalan Udara Andir dan juga Pangkalan Udara Margahayu.
Sejak tahun 1985 kemudian Lanud Sulaiman berubah menjadi Lanud Pendidikan di bawah Kodikau.
Saat ini, Lanud Sulaiman mengembang 5 tugas pokok yakni, pendidikan Elektronika Dasar Listrik, Avionik Elektronika, Komunikasi Navigasi, Radar, Avionik, Kecabangan Perwira.
Pendidikan kejuruan Pasukan Khas dan Para Dasar. Kegiatan intelijen udara, operasi udara, pengamanan, keamanan dan pertahanan pangkalan serta pembinaan sumber daya manusia.
BACA JUGA:Soal Insiden Kecelakaan Adiknya di Tol Cipali, Ruben Onsu: Harusnya Baik-baik Saja
Pembinaan kemampuan melaksanakan tugas-tugas operasi udara dan pembinaan potensi kedirgantaraan. Menyelenggarakan pengawasan, pengendalian, dan evaluasi pelaksanaan program pendidikan dan fungsi pangkalan udara.
Kendati demikian, Pengamat Penerbangan, Gerry Soejatman mengatakan, Lanud Sulaiman secara spesifikasi juga tidak memungkinkan untuk menggantikan Husein Sastranegara. Apalagi secara ukuran juga lebih kecil.
"Sulaiman Margahayu nggak sanggup buat jadi pengganti Husein, wong gedean Husein. Subang juga lahannya kurang, dan itu lanud juga," kata Gerry dikutip dari akun Twitter miliknya oleh radarcirebon.com, Selasa, 1, Agustus 2023.
Menurut dia, pemerintah pusat sebenarnya sempat berencana membuat bandara di Karawang. Tetapi, ketika itu gubernur Jabar memilik di Kertajati, Kabupaten Majalengka.
BACA JUGA:WADUH! Tarif Angkutan Bandung - Soetta Lebih Murah dari Bandung - Bandara Kertajati
Sulaiman Margahayu gak sanggup buat jadi pengganti Husein, wong gedean Husein.
— Gerry Soejatman (@GerryS) July 16, 2023
Subang juga lahannya kurang, dan itu lanud juga.
Masalahnya dulu pemerintah Pusat mau bikin bandara Karawang, eh gub Jabarnya waktu "lebih milih KJT"... ah sudah lah.
Terlepas dari persoalan itu, Gerry mendukung pemindahan penerbangan pesawat jet pindah dari Bandara Husein Sastranegara ke Bandara Kertajati.
Sedangkan Bandara Husein Sastranegara tetap melayani penerbangan dengan pesawat ATR dan Lanud Sulaiman tentu tidak perlu dipikirkan sebagai opsi pengganti, karena secara ukuran terlalu kecil.