Jalan Pos ini dibangun sepanjang 1.000 kilometer (620 mil) di Pulau Jawa. Membentang dari Anyer di Banten hingga Panarukan di Jawa Timur.
Daendels membangun jalan raya dari Anyer hingga Panarukan, mulanya bertujuan untuk memudahkan mobilisasi militer dan perekonomian di Pulau Jawa.
Selain itu juga untuk memperlancar komunikasi antar daerah yang dikuasai Daendels di sepanjang Pulau Jawa. Jalan ini terkenal sebagai benteng pertahanan di Pantai Utara Pulau Jawa.
Selain fungsi utama untuk pendistribusian hasil bumi agar cepat sampai ke pelabuhan dengan lancar.
BACA JUGA:Belum Selesai, Bandara Kertajati Bakal Terus Dikembangkan, Ini Tahapannya
Jalan Raya Anyer-Panarukan dibangun pada masa pemerintahan Gubernur Jenderal Herman Willem Daendels.
Daendels yang lahir di Hattem Belanda pada 21 Oktober 1762, memerintah kurang lebih 3 tahun antara 1808-1811. Ia merupakan Gubernur Jenderal Hindia Belanda ke-36.
Pembangunan Jalan Raya Pos sendiri berlangsung selama 1808-1811. Proyek ini menghabiskan dana dan tenaga yang tak sedikit. Bahkan, sampai mengorbankan jiwa pekerja lokal.
Memang, tokoh Belanda yang satu ini terkenal diktator dan kejam. Ia pun dijuluki jenderal Mas Galak.
BACA JUGA:Demo Pedagang Pasar Junjang Tidak Berpengaruh untuk PT Dumib, Kasmira: Tetep Berjalan!
Salama tiga tahun memerintah, Daendels juga dianggap gagal melaksanakan tugasnya. Program yang dijalankannya dinilai merugikan negara, akibat korupsi yang merajalela. (*)