Kemudian pada tanggal 6, Agustus 2023 akan memulai penerbangan internasional yang dioperasikan Maskapai Garuda Indonesia untuk rute Kertajati - Jeddah.
Penerbangan Kertajati - Jeddah tersebut akan dilaksanakan 1 minggu sekali untuk jemaha umrah.
Dengan demikian, Bandara Kertajati memiliki 3 jadwal penerbangan reguler setiap minggunya dan diharapkan akan terus bertambah.
Sementara pemerintah berencana melakukan penataan rute penerbangan antara Bandara Kertajati dan Bandara Husein Sastranegara (BDO).
BACA JUGA:Resmi, Mulai Hari Ini Skema Uji SIM Diganti
Penataan rute ini, rencananya mulai dilaksanakan pada Oktober 2023 dengan pengalihan penerbangan pesawat jet lebih dahulu. Kemudian disusul dengan pesawat proppeler maksimal 1 tahun.
Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi mengambil sejumlah langkah untuk mencegah terjadinya kegagalan pemindahan penerbangan dari Bandara Husein Sastranegara ke Bandara Kertajati.
Langkah ini sudah beberapa kali dilakukan dan gagal. Namun, kali ini diyakini akan lebih berhasil. Lantaran Jalan Tol Cileunyi Sumedang Dawuan (Cisumdawu) sudah beroperasi.
Apalagi keberadaan tol ini, mampu memangkas jarak tempuh dan waktu tempuh dari Bandung ke Bandara Kertajati.
Sehingga penumpang pesawat dari Bandung diharapkan dapat tertarik untuk terbang melalui Bandara Kertajati yang berada di Kabupaten Majalengka.
Untuk itu, menhub melakukan sejumlah upaya dan dibahas dalam pertemuan dengan Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat, Setiawan Wangsaatmaja, Direktur Sarana Multi Infrastruktur, Direktur PT BIJB, PT Angkasa Pura hingga Dirjen Perhubungan Udara.
Salah satu yang dibahas dalam pertemuan tersebut adalah mempersiapkan integrasi angkutan antarmoda dari dan menuju Bandara Kertajati Majalengka.
"Penyiapan shelter angkutan darat membutuhkan waktu sekitar 3 sampai dengan 4 bulan," kata menhub.
Oleh karena itu, menhub meminta agar Pemprov Jabar membahas upaya integrasi dari Bandara Kertajati menuju kota dan provinsi lainnya.