CIREBON, RADARCIREBON.COM - DPRD Kabupaten Cirebon meminta pemerintah daerah memprioritaskan sejumlah permasalahan di tengah masyarakat. Terlebih, tahun ini pemerintah daerah telah menyiapkan sembilan program prioritas pembangunan berkelanjutan sebagaiman termuat dalam APBD 2023.
Wakil Ketua DPRD Kabupaten Cirebon Teguh Rusiana Merdeka SH mengatakan, prioritas yang harus dieksekusi oleh pemerintah daerah itu diantaranya penanganan masalah sampah, banjir, infrastruktur dan penanganan pemulihan ekonomi masyarakat.
"Ini harus menjadi perhatian besar Pemkab Cirebon. Dan di tahun ini 2023 ini kami minta pembenahan infrastruktur dikerjakan secara bertahap, meski anggaean terbatas,” kata Teguh, kepada Radar.
“Jalan yang berlubang ini kan kebutuhannya sangat besar, tapi kita tahu anggarannya terbatas. Tapi saya katakan dalam forum banggar, kita butuh keseimbangan infrastruktur,” ucapnya.
BACA JUGA:Minim Inovasi, DPRD Kritik Performa Sekolah
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Cirebon Yoga Setiawan mengungkapkan, perbaikan akan dilakukan di Jalan Tegalsari, Lemahtamba, Cangkring, Pabuaran, Jatiseeng hingga Ciledug.
“Itu enam ruas jalan yang kita targetkan bisa diselesaikan di tahun ini,” kata Yoga.
Sementara itu, Bupati Cirebon Drs H Imron M Ag mengatakan, tidak sedikit program prioritas di tahun ini. Semuanya penting. Baik itu peningkatan akses kualitas pendidikan, meliputi rehabilitasi prasarana, pembangunan sekolah berwawasan lingkungan serta pendidikaan paket kesetaraan.
Kemudian, perluasan jaminan kesehatan dan peningkatan kualitas pelayanan kesehatan baik bersifat promotif, preventif maupun kuratif berbasis masyarakat.
BACA JUGA:Buka Pelatihan Vokasional Sekoper Cinta Tahun 2023, Atalia Praratya: Bantu Turunkan Angka Kemiskinan
BACA JUGA:Gajah di Pelupuk Mata Tak Nampak, Potensi Penumpang dari Tegal dan Brebes yang Dilupakan Bandara Kertajati
“Jaminan kesehatan merupakan hal prioritas. Alhamdulillah kemarin kita sudah anggarkan 160 miliar untuk 350 ribu peserta BPJS melalui APBD,” tuturnya.
Selanjutnya, pengembangan ekonomi kerakyatan sektor pertanian, industri, perdagangan, dan pariwisata yang berbasis inovasi. Melalui program tersebut, diharapkan ada peningkatan daya saing industri, penguatan neraca dagang, pemberdayaan UMKM, dan percepatan investasi daerah. (sam/adv)
BACA JUGA:Pesimis Warga Bandung Pindah ke Bandara Kertajati saat Bandara Husein Sastranegara Ditutup