KUNINGAN- Pelaku usaha yang memproduksi oleh-oleh khas Kuningan mengalami hal yang sama dengan pelaku jasa transportasi. Selama banjir mereka mengaku penjualan mengalami penurunan yang cukup besar. Direktur CV Anugraha Alam Lestari M Benhardi SE mengatakan, penjualan minum jeruk nipis merek Jenisa mengalami penurunan hingga 40 persen. Dengan situasi Jakarta yang banjir tentu para agen tidak bisa beroperasi. “Bukan hanya pengusaha bus, kami pun mengalami kerugian. Di mana penjualan menurun. Untungnya, kami masih bisa menjual ke daerah lain,” jelas Ben kepada Radar, Kamis (23/1). Padahal, lanjut dia, dari segi bahan baku tidak ada kendala yang berarti. Hanya macetnya distribusi ke Jakarta. Selama ini Ibu Kota Jakarta menjadi pusat pendistribusian minuman Jenisa. Sebagai pelaku usaha, Ben hanya berharap banjir segera reda dan usahanya kembali seperti semula. Dari usaha ini, lanjut dia, bukan hanya warga Kuningan yang bisa menikmati keuntungan, namun para agen yang ikut menjual. “Semua pengusaha oleh-oleh merasakan hal yang sama. Barusan juga kami dengan pelaku usaha lain tengah diskusi bagaimana mencari solusi agar penjualan tidak terus turun, karena tetap saja karyawan harus diberikan gaji,” jelasnya. Said, pengusaha tape ketan membenarkan, usahanya mengalami penurunan. Semula pengiriman tape ke Jakarta dalam seminggu bisa dua kali, sejak banjir hanya mampu satu kali. Selain banjir, juga faktor lalu lintas yang macet karena ada pengalihan jalur. Ia juga berharap, situasi kembali normal. Karena jika penjualan terus menurun tentu akan merugikan pelaku usaha. “Mudah-mudahan banjir bisa diatasi dan transportasi kembali normal. Dengan normal semua bisa berjalan seperti semula,” jelasnya. Seperti diketahui, makanan khas Kuningan baik tape ketan, minuman jeruk nipis hingga gemblong, banyak dikirim ke Jakarta. Dengan harga terjangkau dan kualitas baik, makanan khas Kuningan mendapatkan tempat di ibu kota. (mus)
Penjualan Oleh-oleh Kena Imbas Banjir
Jumat 24-01-2014,13:25 WIB
Editor : Dedi Darmawan
Kategori :