Hal tersebut tentunya akan mendukung kenyamanan dari penumpang pesawat. Sekaligus kepuasan terhadap bandara itu sendiri.
"Apakah nanti oktober tenantnya akan lebih ramai? Mudah-mudahan," kata Gerry Soejatman.
Seperti diketahui, keluhan terhadap minimnya tenan di Bandara Kertajati diungkapkan oleh salah seorang penumpang pesawat AirAsia, Artanto Ishaam.
Artanto tidak hanya menyoal minimnya tenan di BIJB Kertajati, tetapi pilihan perjalanan menuju ke bandara.
BACA JUGA:2 Nasehat Penting Ridwan Kamil kepada 5.000 Mahasiswa Baru ITB
Posisi rumahnya yang berada di dekat Terminal Cicaheum, mau tidak mau memilih menggunakan Damri jurusan Bandung - Indramayu dengan tarif Rp 106.000.
Damri tujuan Bandung - Indramayu tersebut, memang mampir ke Bandara Kertajati ketika ada permintaan dari penumpang.
Sayangnya, jadwal perjalanan dari Bandung ke bandara terlalu pagi yakni pukul 05.30 WIB. Perjalanan dari Terminal Cicaheum ke bandara juga butuh waktu sekitar 2 jam yakni 05.30 - 07.20 WIB.
Sebab, Bus Damri tersebut dari Terminal Cicaheum masih harus mengangkut penumpang di Alun-alun Ujungberung.
BACA JUGA:Tiga Bandara di Jawa Barat Bakal Berkolaborasi Layani Wisatawan Lokal dan Mancanegara
Lantas terjebak macet di Pasar Ujungberung. Barulah dari situ masuk ke Tol Cisumdawu via Gerbang Tol Pamulihan.
"Bus alakadarnya saja ya, padahal Rp 100 ribu. Jadi kurang oke dibanding bus dari KLIA yang cuma Rp 50 ribuan, tapi duduk kursi lebih lega dan nyaman," ungkap Artanto.
Waktu tiba di bandara menggunakan Damri tersebut dinilai terlalu pagi. Artanto mengusulkan agar jam keberangkatan diubah menjadi 06.30, karena waktu masih sangat leluasa untuk penerbangan pukul 10.50 WIB.
Sebab, dengan jadwal tiba pukul 07.20 ada waktu hingga 3 jam sebelum penerbangan. Rentang waktu ini, tentu terlalu lama untuk menunggu.
BACA JUGA:Yess! Presiden Jokowi Resmi Umumkan Kenaikan Gaji ASN, Segini Besarannya
Ditambah yang dikeluhkan Artanto adalah minimnya tenan di BIJB Kertajati. Pada Minggu, 13, Agustus 2023 hanya tersedia CFC dan Indomaret.