Terdapat tiga relief di bekas ruang VIP Bandara Kemayoran tersebut. Semuanya adalah karya seniman-seniman besar Indonesia.
Para seniman yang terlibat dalam pembuatan relief tersebut adalah S Soedjojono, Harijadi Sumodidjojo, dan Surono.
Para seniman ini bekerja atau perintah presiden pertama RI, Bung Karno. Tujuannya untuk memperkenalkan jati diri Bangsa Indonesia yang besar dan kaya.
Relief yang menjadi ikon terminal Bandara Kemayoran itu pun masih bisa dilihat karena terjaga dan dipertahankan hingga sekarang.
Dikelola oleh Pusat Pengelolaan Komplek Kemayoran (PPK Kemayoran).
Penerbangan Perdana ke Bandara Kemayoran
Bandara Internasional Kemayoran dibuka secara resmi pada 8 Juli 1940 oleh pemerintah kolonial Belanda.
2 hari sebelumnya, dilakukan penerbangan perdana dari Bandara Tjililitan (sekarang Halim Perdana Kusuma).
Pesawat yang digunakan jenis DC-3 Dakota milik perusahaan penerbangan Hindia Belanda, Koninklijke Nederlandsch-Indische Luchtvaart Maatschappij atau KNILM.
Sejak saat itu, Bandara Internasional pertama di Indonesia itu pun semakin dikenal di dunia sebagai gerbang udara menuju Indonesia.
BACA JUGA:Kasus Dugaan Pelecehan Anak, Komnas Perlindungan Anak Mundur Jadi Saksi
BACA JUGA:Pinjam Uang di Dana Banyak Yang SUKSES! Cara Pinjam Saldo DANA Kurang 2 Menit Langsung Cair