BPDLH dapat memberikan dukungan/penguatan usaha KUPS pada piloting area dengan metode blended/matching fund antara pendanaan hibah yang bersifat enabling dan penguatan pendampingan serta pembiayaan pemodalan melalui fasilitas dana bergulir untuk keberlanjutan bisnis.
Sebagai puncak kegiatan dialog pemangku kepentingan ini, para peserta melakukan kunjungan ke lokasi kelompok perhutanan sosial di Gunung Kidul Yogyakarta, yaitu pada Koperasi Wana Manunggal Lestari (KWML).
Sebuah koperasi yang mewadahi para petani yaitu petani Hutan Kemasyarakatan (HKm) dan petani Hutan Tanaman Rakyat (HTR) yang menghasilkan hasil hutan kayu di wilayah Gunungkidul, yang telah mendapat sertifikasi FCS pengelolaan hutan berbasis masyarakat lestari dan juga mengunjungi lokasi persemaian dan areal pengelolaan HKm Sedyo Rukun.
Selanjutnya sebagai bentuk komitmen para pihak yang hadir untuk berkolaborasi dalam mendukung pembangunan ekonomi inklusif pada masyarakat perhutanan sosial, dilakukan penandatanganan Ekspresi Dukungan oleh semua pihak yang hadir baik dari unsur pemerintah, perguruan tinggi, pelaku usaha, LSM dan masyarakat.
BACA JUGA:Tempat Lain Jumat Bersih, di Majalengka Ada Jumat Curhat
Selain itu, dilakukan pula penandatanganan Perjanjian Kerjasama (PKS) antara BPDLH dan KADIN untuk mendukung perhutanan sosial.
Diharapkan dengan komitmen para pihak ini dalam mendukung perhutanan sosial ini menjadi cikal bakal pengembangan Integrated Area Development (IAD) berbasis perhutanan sosial di wilayah DI Yogyakarta dalam rangka pengelolaan hutan lestari dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.