Wisata Sejarah Kelas Dunia, Gunung Padang Masuk 50 Besar ADWI

Selasa 29-08-2023,14:45 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

BANDUNG, RADARCIREBON.COM - Jawa Barat menyimpan banyak destinasi wisata sejarah yang bisa dikunjungi. Salah satunya Situs Megalitikum Gunung Padang yang tertelak di Kabupaten Cianjur. Situs ini berhasil masuk ke 50 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022.

Situs Gunung Padang dinilai menjadi daya tarik wisata kelas dunia yang memberikan dampak positif pada masyarakat khususnya warga Cianjur. Ini sesuai dengan semangat pemerintah yaitu membangun pariwisata ‘Indonesia Bangkit’.

Saat ini Pemerintah Provinsi Jawa Barat terus berupaya meningkatkan sarana prasarana penunjang di Situs Gunung Padang. Hal tersebut bertujuan agar memudahkan wisawatan dalam melakukan beragam aktivitas di destinasi ini.

“Kami turut mendukung desa wisata ini. Kami membangun salah satu fasilitas penunjang berupa teropong,” kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat Benny Bachtiar.

BACA JUGA:7 Rahasia dan Manfaat Jeruk Nipis untuk Rambut, Anti Rontok dan Cegah Ketombe hingga Uban

BACA JUGA:Simak 7 Rahasia Jeruk Nipis untuk Kesehatan, Cek Manfaatnya, Kulit Sehat, Anti Keriput-keriput

Masyarakat yang tak bisa mencapai puncak situs, bisa melihat keindahan alamnya melalui teropong tersebut. “Mereka bisa melihat dari kejauhan sambil melihat replikanya juga,” jelasnya.

Situs Gunung Padang Rencana meraih anugerah karena sesuai dengan dengan kategori penilaian ADWI 2022 yaitu aspek daya tarik pengunjung. Selain itu, ada aspek keberadaan homestay, toilet bersih, souvenir, penerapan CHSE, sarana pendukung digital (konten kreatif), serta kelembagaan desa.

Lokasi wisata ini memiliki luas kurang lebih 3 hektare dengan dilengkapi beragam pesona dan objek wisata yang ditawarkan. Berada di ketinggian 885 meter dari permukaan laut, membuat situs bersejarah ini memiliki udara yang sejuk.

Oleh beberapa ahli sejarah, Gunung Padang disebut-sebut sebagai situs tertua di dunia mengalahkan Piramida Gaza yang ada di Mesir. Situs ini awalnya ditemukan pada tahun 1914 dan terus diteliti hingga saat ini.

BACA JUGA:Mumpung Belum Viral! Aplikasi game penghasil uang Tercepat 2023, Apk penghasil saldo DANA

BACA JUGA:MANTAP! Promosi Keripik Gedebog Pisang dan Belalang Goreng ke Luar Negeri

Kompleks punden berundak di Gunung Padang terdiri atas lima teras yang tersusun dengan ukuran berbeda-beda. Teras pertama merupakan bangunan terluas, dengan jumlah batuan paling banyak. Semakin ke atas jumlah batunya pun semakin berkurang. Batu-batu yang jumlahnya sangat banyak tersebut tersebar hampir menutupi seluruh puncak Gunung Padang.

Banyak orang meyakini, di dalam tanah Gunung Padang masih ada bangunan-bangunan peninggalan zaman megalitikum. Misteri ini telah menarik ribuan peneliti baik dari dalam maupun luar negeri.

Situs Gunung Padang kabarnya merupakan situs sejarah yang berusia 10 ribu tahun. Gunung Padang dipercaya melalui proses pembuatan di masa yang sama dengan situs Göbekli Tepe di Turki, yaitu pada 8000 SM.

Dengan begitu, usia gunung ini lebih tua jika dibandingkan dengan Piramida di Mesir yang dibangun sekitar 2500 SM. Penemuan pertama kali situs gunung ini dimuat pada Rapporten van de Oudheidkundige Dienst (ROD, "Buletin Dinas Kepurbakalaan") tahun 1914.

BACA JUGA:Di Cirebon Jokowi Kasih Kode Soal Politik 2024: Ojo Kesusu, Masih Wira-wiri, Ngalor Ngidul

BACA JUGA:PLN UID Jabar Raih Marketing Champion Awards 2023

Namun, sempat terlupakan di tahun 1979 hingga beberapa warga sekitar menemukan keberadaan tumpukan batu-batu persegi besar. Batu tersebut memiliki berbagai ukuran yang tersusun dalam suatu tempat berundak yang akhirnya dilaporkan ke pihak kebudayan setempat.

Kabarnya areal situs ini memiliki luas sebesar 3 hektare sehingga menjadikannya sebagai kompleks punden berundak terbesar di Asia Tenggara. Lokasi situs yang berbukit-bukit curam, sulit dijangkau, dan memiliki banyak batu andesit besar berbentuk persegi, membuat warga sekitar menganggap situs ini menjadi tempat keramat.

Pada tahun 2018, situs ini resmi memiliki sertifikat sebagai cagar budaya yang membuat namanya berubah menjadi Cagar Budaya Nasional Gunung Padang.

Jika hendak berkunjung ke sini, harus berkendara selama kurang lebih 1 jam 30 menit dari pusat kota Cianjur. Serupa dengan beberapa objek wisata sejarah, Situs Gunung Padang tidak menetapkan tarif mahal untuk para wisatawan.

Kemudian, untuk jam operasionalnya situs sejarah yang satu ini buka setiap hari. Lokasi wisata sejarah ini memiliki fasilitas cukup baik. (and)

BACA JUGA:Tidak Dimatikan Demi Bandara Kertajati, Ternyata Ini Rencana Angkasa Pura II untuk Bandara Husein Sastranegara

Kategori :