Kemudian, pengurangan impor BBM dengan memaksimalkan bio etanol yang berasal dari produksi domestik.
BACA JUGA:Drawing Liga Champions, AC Milan Paling Berpeluang Masuk Grup Neraka, Begini Skemanya
Implementasi dari biofuel berpotensi menciptakan lapangan kerja baru, khususnya di bidang pertanian dan industri pengembangan bioethanol. Selain menjaga tenaga kerja existing di sektor otomotif, migas dan rantai pasoknya.
“Kami akan masuk ke bio gasoline dengan berbasis ethanol yang bisa dibuat dari tebu, cassava, jagung maupun sorgum,” ungkapnya.
Gasoline hari ini, kata dia, sepertiganya masih impor. Dengan mencampurkan bio gasoline akan menambah komponen lokal dan memperbaiki neraca perdagangan.
“Ketika mengembangkan bio energy, dari sisi perkebunan harus ditingkatkan juga untuk menyerap tenaga kerja yang banyak. Bio energy bisa mengurangi emisi dan polusi, dan menambah tenaga kerja,” paparnya.
BACA JUGA:JANGAN TAKUT! Ini Cuma Latihan, Korem 063 SGJ Kembali Tangani Unjuk Rasa Ricuh di Kota Cirebon
Keberadaan 3 produk baru Pertamina tersebut tentu masih menunggu persetujuan dari pemerintah dan DPR yang diharapkan dapat diterapkan pada 2024 mendatang.