1. Pertamax Green 92
Produk Pertamax Green 92 rencananya akan menggantikan BBM jenis Pertalite yang memiliki nilai oktan 90.
Adapun produksi Pertamax Green 92 diperkirakan 32,68 juta Kilo Liter dan kebutuhan bio etanol 2,29 juta kilo liter.
BBM Pertamax Green 92 ini, menggunakan campuran hingga 5 persen atau E5 dan diproyeksikan menjadi pengganti Pertalite.
2. Pertamax Green 95
Produk yang kedua Pertamax Green 95, yakni mencampur Pertamax dengan 8 persen etanol. Voume program ini adalah Pertamax Green 96 E5 produk 612 kilo liter dan etanol 31 kilo liter. Pertamax Green 95 E8 dengan produk 62/231 KL dan etanol 4.978 KL.
BACA JUGA:GEGER! Penemuan Bayi di Bengkel Las Pegambiran Cirebon, Ciri-ciri Selimut Merah
“Ini kita yakini dapat memberikan manfaat. Gradually pada tahun 2025, dengan push dari sisi demand investasi sektor bio energy dapat meningkat,” kata Nicke dalam pemaparannya.
Saat ini, produk yang baru di-launching baru Pertamax Green 95. Kehadirannya merupakan bentuk komitmen Pertamina dalam mendukung tercapainya Net Zero Emissions Indonesia pada 2060 dengan pengurangan emisi Co2 dibandingkan segmen RON 95.
“Meningkatkan RON dari Pertamax 92 menjadi 95. Emisi dapat dikurangi, mesin lebih baik dan bagi perkebunan bakal bagus juga. Ini sudah mulai melakukan soft launching dengan respons cukup bagus,” katanya.
Dijelaskan Nicke, bio etanol digunakan untuk mencampur dan menghasilkan Pertamax Green 95. Program ini, pada tahap awal baru bisa dilakukan di 5 SPBU Jakarta dan 12 SPBU di Surabaya.
BACA JUGA:Mengenal Wood Pellet, Sumber Energi Terbarukan yang Ramah Lingkungan
Target market adalah eksekutif muda yang memiliki concern dengan green energy dan pengurangan emisi akibat transportasi.
3. Pertamax Turbo
Sementara Pertamax Turbo sama dengan yang ada di pasaran sekarang ini, dengan oktan mencapai 98 dan memiliki segmentasi sendiri.
Dalam pemaparannya di depan anggota DPR, Nicke menegaskan, Pertamina men-support target pemerintah untuk Net Zero Emissions di tahun 2060.