Ditegaskan Jubaedi, pihaknya akan mengawal aspirasi warga ini sampai poin-poin yang sudah disepekati dan ditandatangani di atas materai itu, dilaksanakan pihak-pihak terkait.
Sementara itu, salah seorang warga Bambang Sudrajat SH MH mengaku prihatin, langkah-langkah damai dan prosedural warga untuk menyampaikan aspirasi tidak direspons dengan tindakan nyata di lapangan.
Sehingga, warga juga sudah berkirim surat terkait keberatan pekerjaan malam hari proyek Gedung Siber Syekh Nurjati Cirebon kepada Kejaksaan Negeri, Kepolisian dan Pemda Kota Cirebon.
“Kita menempuh jalur yang benar, kita tidak ingin jalur serabutan dalam menyampaikan aspirasi warga, tetapi saya prihatin hingga saat ini tidak digubris,” ujar mantan Stafsus Kejaksaan Agung ini.
BACA JUGA:6 Pesawat dari Jepang, Australia, New Zealand, India, Kanada Mendarat di Bandara Kertajati, Ada Apa?
Sementara itu, Ketua RT 6 GSP, Hj Ecin Kuraesin SH menyampaikan keluh kesah warganya yang terdampak langsung pembangunan Gedung Siber.
Menurut Ecin, berdasarkan pengakuan warga RT 6 yang suaminya meninggal dunia karena sakit, sebelum meninggal tidak bisa istirahat tidur saat malam hari karena terganggu bunyi bising proyek.
“Kalau meninggal dunia tentu itu sudah takdir, tapi warga saya yang sakit sebelum meninggal berdasarkan pengakuan istrinya, tidak ada bisa istirahat, tidak bisa tidur karena terganggu pekerjaan pada malam hari,” ujar Ecin.
“Kami menyampaikan jeritan warga kami. Sebenarnya selain suara bising saat pekerjaan malam hari, warga juga mengeluhkan debu proyek, sudah berupa serbuk lebih kasar lagi. Monoh maaf pada petinggi IAIN untuk punya perasaan, kami warga menjerit, apalagi warga yang sakit tidak bisa istirahat,” lanjutnya.
BACA JUGA:MANTAP! Stasiun dengan Kepuasan Pelanggan Tertinggi, Stasiun Prujakan Cirebon Nomor 2 di Indonesia
Sedangkan, tokoh lainnya, Ir H Vicky Sunarya menambahkan dari sejumlah pertemuan dan aspirasi warga yang sudah disampaikan secara prosedur ke sejumlah pihak, warga sangat mendukung pembangunan Gedung Siber tetapi meminta pembangunan tidak dikerjakan hingga malam hari.
"Tuntutan warga cuma satu, hentikan pekerjaan malam hari,” tegas Vicky Sunarya yang disambut setuju dan tepuk tangan warga lainnya.
Sementara itu, tokoh lainnya, Drs H Hediyana Yusuf MM meminta, kebijakan dari Rektor IAIN Syekh Nurjati untuk mengabulkan aspirasi warga yang meminta menghentikan pekerjaan proyek pembangunan Gedung Siber pada malam hari.
“Rektor jangan arogan, tolong perhatikan aspirasi warga. Banyak warga yang istirahatnya terganggu karena pekerjaan proyek malam hari, dan warga yang sakit tidak bisa istirahat,” tandas Hediyana.
BACA JUGA:Penganiayaan dengan Cangkul di Mundu Kabupaten Cirebon, Pelaku Ditangkap, Korban Masih di ICU
Dalam kesempatan itu, warga juga menegaskan akan melakukan aksi unjuk rasa jika sampai penghentian pekerjaan malam hari tidak digubris. (sud)