BANDUNG, RADARCIREBON.COM – Rencana pemindahan rute penerbangan dari Bandara Husein Sastranegara ke Bandara Internasional Kertajati, ditanggapi Anggota DPRD Jawa Barat (Jabar), R Yunandar Eka Perwira.
Politisi PDI Perjuangan ini meminta rencana tersebut jangan sampai dilatarbelakangi oleh ambisi pemerintah, lalu mengabaikan kepentingan terhadap pelayanan kepada masyarakat.
Artinya, agar pembangunan Bandara Kertajati tidak dianggap sia-sia. Tapi, masyarakat yang dirugikan.
Misalnya dengan memberikan insentif pada sektor transportasi, sehingga dapat meringankan beban yang harus ditanggung masyarakat.
BACA JUGA:Kepala Bulog Akui Harga Beras Naik, Ketua Satgas Pangan Kabupaten Cirebon: Dimana yang Mahal?
"Jadi harus ada insentif, bagaimana transisi ini tidak berdampak merugikan. Khususnya untuk moda transportasi yang terjangkau," kata Yunandar, seperti dilansir dari Antara, Jumat 7 September 2023.
Dia menambahkan, dengan adanya insentif sektor transportasi tersebut, masyarakat dari Bandung dan sekitarnya tentu akan mau pindah ke Bandara Kertajati.
"Harus ada transportasi yang baik, ini bisa dilakukan pemerintah provinsi. Sehingga transportasi terjangkau dan orang mau ke Kertajati," jelasnya.
Menurutnya, keberadaan Tol Cisumdawu saja tidak cukup. Sebab, ada ongkos transportasi yang harus dikeluarkan masyarakat lebih besar ketimbang terbang dari Bandara Husein Sastranegara.
Tidak hanya itu, dengan adanya Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB), besar kemungkinan masyarakat dari Bandung justru akan terbang dari Bandara Halim Perdanakusuma.
BACA JUGA:Teh Rinna All Out Menangkan Gus Imin dan PKB di Kota Cirebon
"Naik kereta cepat dari Bandung itu 45 menit sampai halim. Pakai Tol Cisumdawu itu 50 menit. Jadi sangat kompetitif," tuturnya.
Karenanya, Yunandar menilai bahwa Bandara Kertajati bakal menemukan saingan baru yakni Bandara Halim Perdanakusuma yang ada di Jakarta Timur.
Kendati demikian, Yunandar yakin bahwa prospek BIJB Kertajati ke depannya bakal luar biasa dan menjadi bandara kebanggaan Jawa Barat.
"Ini bandara internasional kedua terbesar di Indonesia. Itu saya yakin bisa terjadi," katanya.
Dengan luas bandara yang menccapai 1.800 hektare, tentu sangat potensial dikembangkan. Baik untuk kebutuhan logistik hingga peerbangan penumpang.
BACA JUGA:Dito Mahendra Siap Buka-Bukaan Soal Kasusnya, Siap-siap Ya yang Merasa Terlibat…
"Apalagi kalau investor sudah masuk ke sana. Kawasan itu akan sangat menjajikan ke depannya," tandas dia.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Provinsi Jawa Barat, Muhammad Taufiq Budi Santoso menjelaskan, untuk memudahkan masyarakat bepergian, Perum Damri bersama dengan penyedia transportasi lainnya telah mempersiapkan sarana angkutan bandara.
Tentunya angkutan tersebut melintasi Tol Cisumdawu yang dapat mempercepat perjalanan dari Bandung ke Bandara Kertajati atau sebaliknya.
"Untuk armada dari sana ke sini dan sebaliknya sudah disiapkan bersama Damri dan transportasi lain," tandasnya. (*)