MAJALENGKA, RADARCIREBON.COM - Keberadaan Bandara Kertajati dan penerbangan langsung dari Kuala Lumpur, membuat turis Malaysia berdatangan ke wilayah Jawa Barat, terutama Kota Bandung.
Potensi kedatangan turis Malaysia lewat Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati itu, diharapkan dapat dimanfaatkan daerah seperti Cirebon dan sekitarnya.
Pasalnya saat ini, baru Kota Bandung yang menjadi tujuan utama dari turis Malaysia baik untuk wisata alam, kuliner hingga belanja.
Terungkap dari data Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2022, jumlah kunjungan turis ke Jawa Barat sebanyak 800 ribu, 15 persennya berasal dari Malaysia.
BACA JUGA:2 Orang yang Harus Diberi Sedekah, Ustadz Abdul Somad Mengingatkan, Supaya Rezeki Tidak Seret
Tentu angka tersebut bukan jumlah yang sedikit dan diharapkan wilayah seperti Kota Cirebon, Kabupaten Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan dapat menjadi tujuan selanjutnya dari para pelancong.
Sekretaris Daerah Kota Cirebon, Agus Mulyadi mengatakan, penerbangan langsung internasional maupun domestik di Bandara Kertajati tentu sangat diharapkan memberi dampak bagi daerah sekitar.
Pihaknya menyambut baik adanya penerbangan di BIJB Kertajati karena akan menjadi pintu gerbang bisnis maupun pariwisata.
"Kami ingin mendongkrak kunjunganwisata ke wilayah Ciayumajakuning, tentunya termasuk ke Kota Cirebon," kata Agus Mulyadi.
BACA JUGA:Bukan Jalan Tol, Cirebon - Kuningan akan Punya Jalan Baru, Menyambungkan Ciperna ke Tugu Ikan
Kendati demikian, Agus merasa bahwa potensi pariwisata di Ciayumajakuning tidak bisa dijual sendiri-sendiri. Tetapi harus dengan sitem paket.
"Wilayah Ciayumajakuning perlu menawarkan paket wisata terpadu. Sehingga punya banyak opsi untuk berkunjung," katanya.
Kehadiran Bandara Kertajati bakal mempermudah kedatangan turis termasuk dari Malaysia. Oleh karena itu, wilayah Cirebon jangan sampai kalah dengan Bandung.
"Dari Kertajati itu kan lebih dekat ke Cirebon, jadi jangan sampai setelah mendarat itu langsung pergi ke Bandung," ungkapnya.
BACA JUGA:Mendagri: ASN Harus Jaga Netralitas Jelang Pemilu 2024