Bisa jadi beberapa foto diunggah dalam tanggal, bulan dan tahun yang sama. Kalau pun ada jeda, paling cuma selisih satu bulan.
6. Hanya Foto Dirinya
Pada umumnya, ketika menggunggah sesuatu di media sosial, kita menyertakan aktivitas sehari-hari. Entah saat kerja, kuliah, sekolah atau sekadar kongko.
Nah untuk yang satu ini para scammer juga melakukan hal yang sama. Hanya, mayoritas foto-foto tersebut hanya gambar dirinya. Jarang sekali mereka berfoto bersama keluarga atau teman.
BACA JUGA:Harga Sepatu Bola Daisuke Sato, Produk Bandung yang Bikin Bobotoh Salfok dengan Bahan Istimewa
Jika di bio mereka menuliskan seorang janda atau duda, umumnya mereka akan menyertakan foto anaknya. Tentu saja, foto anak-anak mereka juga cakep-cakep.
7. Kemewahan
Satu lagi yang jadi kebiasaan mereka, mempertontonkan gaya hidup mewah. Entah makan dan minum di restoran atau memiliki koleksi branded.
Bisa jadi mereka juga mengendarai kendaraan mewah. Pokoknya jangan terkecoh.
8. Pesan Satu Arah
Ini bagi yang pertemanan sudah sampai percakapan di direct message, coba menghadapi mereka dengan logis.
BACA JUGA:Karnaval ‘Serangga’ dan Penghargaan WBTB, Ada Makna Filosofis di Pekan Kebudayaan Jabar
Jika pembicaraan mereka hanya satu arah atau logikanya enggak nyambung, segera tinggalkan. Jangan paksakan diri atau berandai-andai. Karena komunikasi yang baik berjalan dua arah, bukan hanya saat si dia butuh.
Jika berani, coba minta video call. Toh Instagram sekarang memiliki fitur tersebut. Jika mereka riil, tentu mereka secara terang-terangan mau menampilkan wajahnya dan kehidupannya yang apa adanya.
9. Jualan Kesedihan
Ciri paling unum dari para scammer adalah menjual kesedihan. Entah tidak punya ayah, ibu atau orang tua sekaligus. Atau saat ini merawat ayah atau ibu atau saudara yang sakit-sakitan.