Dijelaskan dia, Bandara Husein Sastranegara akan melayani angkutan niaga berjadwal khusus propeller, sama persis seperti Bandara Adisucipto Yogyakarta.
Meski berstatus bandara udara internasional, tetapi nantinya rute yang akan dilayani adalah intra Pulau Jawa dan Lampung.
Kemudian ada juga opsi membuka penerbangan ke Surabaya. Hal itu, sesuai dengan hasil rapat terakhir Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
“Bangunan terminal 17 ribu meter persegi tetap kita operasikan penuh dengan 12 ribu terminal penumpang dan 5 ribu meter persegi diperuntukan sebagai area komersial,” kata Wendo.
Untuk melayani kebutuhan penumpang, saat ini total tenan yang ada di Bandara Husein Sastranegara sebanyak 16. Termasuk di dalamnya kios makanan, minuman, oleh-oleh hingga perbankan.
PT Angkasa Pura II menerapkan multi airport system antara Bandara Husein Sastranegara dan Bandara Kertajati pasca penataan rute tersebut, sehingga keduanya beroperasi dan saling mendukung satu sama lain.
BACA JUGA:Bojan Hodak Belum Puas Permainan Persib, Ini yang Disorot
Demikian kondisi Bandara Husein Sastranegara sebelum dan sesudah penataan rute penerbangan di Provinsi Jawa Barat, meski mengalami downgrade tetapi tetap akan beroperasi.