CIREBON, RADARCIREBON.COM – Sebuah cuplikan video viral di media sosial, manakala seorang budayawan nyentrik Sujiwo Tejo minta dibujuk oleh Ustad Das’ad Latif agar mengerjakan ibadah sholat.
Perbincangan Sujiwo Tejo dengan Ustad Das’ad Latif ini terjadi dalam program QnA yang ditayangkan oleh channel Youtube Metro TV, dikutip Jumat 29 Semptember 2023.
Dalam sebuah sesi tanya jawab dengan narasumber Ustad Das’ad Latif, Sujiwo Tejo yang menjadi panelis meminta ustaz Das'ad Latif membujuknya untuk lakukan sholat.
Sujiwo Tejo mengatakan, dirinya melakukan semua ibadah Islam tapi tidak sholat.
BACA JUGA:Bahlil: TikTok Tak Punya Izin Usaha e-commerce, Tapi Media Sosial
Diawali dengan sebuah pertanyataan bahwa Ustad Das’ad Latif merupakan seorang dosen Ilmu Komunikasi.
Didalam Ilmu Komunikasi ada yang namanya komunikasi persuasif yakni bagaimana orang yang dibujuk mau ikut.
Sujiwo Tejo yang tengah menyimak lantas meminta Ustad Das'ad Latif untuk membujuknya agar sholat.
"Tolong bujuk saya supaya soalat. Puasa saya lakukan, semua saya lakukan kecuali soalat," pinta Sujiwo Tejo kepada Das'ad Latif.
Das'ad Latif kemudian menjelaskan bagaimana sholat itu adalah istimewa. Berbeda dengan ibadah lainnya.
Itu sebabnya, perintah sholat datang dengan cara yang istimewa, yakni Nabi Muhammad SAW dijemput oleh 2 malaikat dan diajak naik untuk bertemu dengan Allah dalam menerima perintah sholat.
BACA JUGA:Tak Peduli Batas Wilayah, Polsek Dukupuntang Bantu Padamkan Karhutla di Ujungberung Majalengka
"Ketika Allah perintahkan ibadah -ibadah yang lain, itu cukup perintah ayat saja turun. Allah perintah haji, ayat saja turun. “
“Allah perintah puasa, ayat saja turun. Allah perintah bayar sakat, ayat saja turun. Tapi ketika Allah perintah sholat, ndak boleh ayat turun.”
“Nabi dijemput oleh dua malikat, kemudian diajak naik, ketemu dengan Allah untuk menerima perintah ini. Kenapa? Kenapa perintah ini sangat penting?," jawab Ustaz Das'ad Latif.
Ustaz Das'ad Latif melanjutkan, bahwa ibadah lainnya boleh dilakukan sambil bernyanyi. Contohnya, membayar zakat,berhaji tapi tidak dengan salat.
BACA JUGA:Kunjungi Kediaman HZM, Lucky Hakim: Saya Hanya Ingin Tandem dengan yang Pro Masyarakat
"Kenapa perintah ini sangat penting? Mas, saya boleh dagang, bayar sazat sambil nyanyi. Saya boleh haji sambil nyanyi. Tahu apa. Labaikan Allahumma, labaik.., labaik..Boleh. Ya, saya bayar zakat, boleh sambil nyanyi. Begadang jangan, begadang. Sholat tak boleh. Kenapa? Inilah puncak penghambaan kepada Allah," sambung Ustaz Das'ad Latif.
Ustaz Das'ad Latif menjelaskan, di dalam tubuh manusia ada kepala yang mana itu adalah anggota tubuh yang paling mulia. Jika sholat, kepala akan tunduk rendah sejajar dengan kaki.
"Jadi puncak penghambaan kalau saya mengaku hamba, salat. Nah dalam tubuh kita kepala, adek adek bercanda di pukul pantatmu masih senyum. Dorong dadamu masih senyum, tapi jangan bercanda pukul kepalamu."
Sujiwo Tejo tampak terdiam, lalu menanggapi penjelasan ustaz Das'ad Latif dengan pertanyaan lain, kenapa orang yang rajin sholat tapi tetap korupsi.
BACA JUGA:PKB: Pindah ke PAN Karena Kecewa, Rinna Terlalu Tendensius
"Karena kalau saya mau sholat, saya melihat banyak koruptor sholat, saya melihat banyak orang sholat tapi kalau saya ajak ngomong main HP, nggak mau anggap," tanya Sujiwo Tejo.
Kembali, Ustaz Das'ad menjawab pertanyaan Sujiwo Tejo dengan santai namun tegas.
"Yang paling enak memang sholat tidak korupsi, yang paling nyaman memang, paling ideal, sholat jujur, tapi Allah tidak mencampurkan antara hak dan batil.”
Sholatmu beda, puasamu beda, maksiatmu beda. Itulah kenapa Allah hadirkan 2 malaikat, Rakib dan Atib, mencatat yang baik dan yang salah."
BACA JUGA:Peringati Maulid Nabi Muhammad SAW, Keraton Kacirebonan Gelar Upacara Panjang Jimat
"Tapi ini setan kan tidak membiarkan itu. Maka setan masuk, dia sholat tapi dia korup. Tapi Allah maha adil, maka ditimbanglah nanti. Mana yang lebih banyak, kebaikanmu atau keberukanmu.
Kalau dia baik amalnya, tapi tidak ada sholatnya, sia -sia, kenapa? Password kebaikan itu, kuncinya itu adalah sholat," jelas Ustaz.
Sujiwo Tejo tampak mengangguk-angguk, isyarat menerima penjelasan tersebut. (*)