RADARCIREBON.COM - Selain jembatan, akses penghubung yang sempat diwacanakan adalah Jalan Tol Bawah Laut Jawa - Bali yang berbahan kaca anti pecah. Namun, keduanya ditolak karena mitos Dang Hyang Siddhi Mantra putera dari Mpu Tantular.
Wacana pembangunan akses penghubung kedua pulau penting di Indonesia tersebut memang sudah lama diutarakan, termasuk yang terbaru adalah akses Jalan Tol Bawah Laut Jawa - Bali yang berbahan kaca.
Akses Jalan Tol Bawah Laut Jawa - Bali menggunakan teknologi canggih yakni neopartikel silica (SiO2) dan konstruksi Submerged Floating Tunnel (SFT).
Dalam desain jalan tol yang viral di media sosial itu, disebutkan bahwa jarak akses penghubung tersebut hanya sekitar 2 kilometer.
Jalan tol tersebut menghubungkan antara Poros Situbodon dan Banyuwangi menuju ke Pantai Pura Segara Rupek, Buleleng, Bali.
Disebutkan bahwa pembangunan Jalan Tol Jawa - Bali sudah sangat diperlukan, karena sering terjadi penumpukan kendaraan di Pelabuhan Ketapang Banyuwangi maupun di Pelabuhan Gilimanuk Bali.
Diyakini bahwa pembangunan jembatan penghubung maupun jalan tol akan sangat menguntungkan, karena Pulau Dewata memiliki posisi sangat penting.
Bali adalah destinasi wisata super prioritas yang menjadi primadona baik bagi masyarakat Indonesia maupun luar negeri.
BACA JUGA:Innalillahi, 52 Orang Tewas Akibat Bom Bunuh Diri Saat Maulid Nabi SAW di Pakistan
Dengan adanya akses penghubung, bakal menjadi sangat mengutungkan bagi masyarakat karena bisa menyeberang dengan sepeda motor dan mobil.
Hal ini seperti jembatan yang dibangun menghubungkan Pulau Jawa dan Madura yakni Jembatan Suramadu yang bentangannya juga kurang lebih sekitar 5,3 kilometer.
Jembatan Jawa Bali Ditolak
Kendati demikian, semua wacana tersebut ditolak. Gubernur Bali, Wayan Koster. Menurutnya, akses menuju Pulau Dewata sudah cukup dengan laut dan udara.
BACA JUGA:Sekolah Lapang Iklim, Upaya BMKG Bantu Petani Atasi Gagal Panen Akibat Perubahan Cuaca