RADARCIREBON.COM - Desain Jalan Tol Bawah Laut berbahan kaca sempat viral usai beredar di media sosial pada Juli 2023 yang lalu.
Video tersebut kembali membuat wacana pembangunan Jembatan Jawa - Bali kembali menjadi perbincangan publik.
Meski terlihat futuristik dan sangat canggih, namun desain jalan tol bawah laut tersebut mendapatkan penolakan.
Termasuk desain jembatan yang hendak dibangun untuk menghubungkan Kabupaten Banyuwangi dengan Pulau Bali.
Penolakan tersebut tidak lepas dari kekhawatiran dampak buruk yang akan terjadi pada Pulau Bali. Bukan sekadar mitologi mengenai Dang Hyang Siddhi Mantra.
Akses menuju bali yang dipermudah dengan jembatan atau tol dikhawatirkan memicu urbanisasi besar-besaran.
Sebab, Bali sampai dengan saat ini masih menjadi destinasi wisata favorit di Indonesia dan dunia.
Dengan terjadinya hal tersebut, masalah sosial, kemasyarakatan hingga keamanan juga kepadatan penduduk bakal menimpa Pulau Bali.
Jalan Tol Bawah Laut Jawa Bali
Akses Jalan Tol Bawah Laut Jawa - Bali menggunakan teknologi canggih yakni neopartikel silica (SiO2) dan konstruksi Submerged Floating Tunnel (SFT).
Dalam desain jalan tol yang viral di media sosial itu, disebutkan bahwa jarak akses penghubung tersebut hanya sekitar 2 kilometer.
Jalan tol tersebut menghubungkan antara Poros Situbodon dan Banyuwangi menuju ke Pantai Pura Segara Rupek, Buleleng, Bali.
Disebutkan bahwa pembangunan Jalan Tol Jawa - Bali sudah sangat diperlukan, karena sering terjadi penumpukan kendaraan di Pelabuhan Ketapang Banyuwangi maupun di Pelabuhan Gilimanuk Bali.