FTKP UNU Cirebon Komitmen Bersinergi Hibahkan Teknologi E-Ox Level untuk Pokdakan

Selasa 03-10-2023,11:30 WIB
Reporter : Khoirul Anwarudin
Editor : Leni Indarti Hasyim

CIREBON, RADARCIREBON.COM - Tim Pelaksana Tugas Pengabdian, Kelompok Dosen & Mahasiswa Fakultas Teknologi Kelautan dan Perikanan (FTKP) Universitas Nahdlatul Ulama Cirebon (UNU Cirebon) telah berhasil mengimplementasikan teknologi untuk mengatasi masalah pemantauan air kolam, yang selama ini kerap dialami oleh para pembudidaya ikan.

Inovasi teknologi bernama E-Ox Level yang dikembangkan bersama dengan Fakultas Ilmu Komputer (FILKOM), dibawah naungan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UNU Cirebon itu, bahkan telah diimplementasikan kepada masyarakat, terutama Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) di wilayah Cirebon.

Selain itu, proyek ini juga mendapat dukungan pendanaan Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Riset, dan Teknologi, Kementerian Pendidikan, kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia tahun 2023.

Tahun ini, menjadi tahun ketiga bagi UNU Cirebon dalam menghibahkan teknologi E-Ox Level kepada masyarakat. Bermula dari sebuah kajian sederhana & rekayasa hasil riset tim Dosen, yang kini telah diimplementasi di lapangan kepada mitra sasaran Pokdakan dan lembaga pendidikan.

BACA JUGA:Alasan Pelaku Kriminal Ini Memilih Beraksi di Hari Jumat, Bukan Karena Hal Mistis

BACA JUGA:Nggak Pakai Ribet, Cara Mudah Bayar Online Aplikasi Cicilan PayLater Atome, Cukup dengan 5 Langkah

Menurut Asep Kostajaya yang merupakan dosen dan selaku ketua tim pelaksana kegiatan menyatakan, bahwa penggagas teknologi ini yaitu Billi Rifa Kusumah yang juga dalam kegiatan ini menjadi bagian dari tim pelaksana, telah menargetkan setidaknya sampai dengan lima puluh unit teknologi E-Ox Level harus terimplementasi pada mitra yang tersebar di wilayah Kabupaten-Kota Cirebon.

Menurutnya, Cirebon harus mengikuti jejak Indramayu, dimana telah terdapat satu kampung yang dinobatkan menjadi kampung perikanan budidaya Melalui KEPMEN KKP RI No. 16 Thn. 2022.

"Cirebon-Indramayu memiliki kondisi hidro-klimatologi yang hampir sama, misalnya curah hujan yang terdistribusi secara spasial sebagai dataran rendah dengan jumlah bulanannya yang rendah. Ini yang akan diyakini bahwa sektor perikanan budidaya di Wilayah Cirebon dapat mengikuti apa yang telah diperoleh Kabupaten Indramayu, " Tuturnya.

Teknologi E-Ox Level sendiri merupakan instrumen pengontrol dan pemantau kualitas air berbasis elektronik, namun hemat energi. Fungsinya adalah mengontrol aerator dan memantau kualitas air kolam agar pada kondisi sehat.

BACA JUGA:Tagar Sepak Bola untuk Semua Diprotes Bobotoh Persib: Kalian Hanya Merasa Benar Sendiri

BACA JUGA:Bukan Tol Macita, Tapi Jalan Tol Kuningan - Tasikmalaya, Majalengka Tetap Kebagian di Daerah Ini

Teknologi ini memanfaatkan sumber energi matahari. Produk ini dapat membantu memanajemen usaha pembudidaya, menekan biaya operasional, hingga berdampak positif pada peningkatan hasil produksi. Hal ini sudah dibuktikan oleh Mitra Pokdakan tahun sebelumnya.

Menurut Asep Kostajaya, tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pendapatan mitra tanpa menggangu aktifitas/kesibukan utama para pengurus kolam ikan. Selain itu, teknologi tersebut juga dirancang untuk menstabilkan kualitas air, dengan tidak perlu menggunakan listrik PLN.

Pihak lain yang terlibat dalam program tersebut, adalah Rosidin, Dosen Fakultas Ilmu Komputer (FILKOM), Program Studi Teknik Informasi (TI). Selain itu, ada juga tiga mahasiswa UNU Cirebon yang dilibatkan, yakni Putri Hawa, Andrian dan Ruspendi.

"Keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan itu dimaksudkan untuk memberikan pembelajaran dan pengalaman mengikuti kelas kolaboratif-parsipatif di lingkungan masyarakat, belajar mengenali dan menyelesaikan permasalahan yang ada di masyarakat, dan membuka relasi yang lebih luas dengan dunia kerja yang berkaitan dengan bidangnya, " Pungkasnya. (awr/opl)

BACA JUGA:Cirebon Panas Tolop-tolop, Suhu Mencapai 37 Derajat Celcius Ternyata Pemicunya dari Atmosfer

BACA JUGA:Promo Tiket Pesawat Bandara Kertajati ke Bali Rp 500 Ribuan, Balikpapan Rp 600 Ribuan, Malaysia Rp 700 Ribuan

Kategori :