YAPEN - Sejumlah wilayah di Papua beberapa pekan belakangan menjadi medan perang saudara. Baru saja usai kontak tembak antara TNI dan separatis di Puncak Jaya, Sabtu (1/2) lalu peristiwa serupa terjadi di Kepulauan Yapen. Adu tembak tersebut merupakan buah operasi yang dilakukan aparat sejak beberapa waktu lalu. Pihak Mabes AD mengklaim jika mereka telah melakukan upaya-upaya persuasif dalam menghadapi kelompok-kelompok separatis. Untuk itu, TNI AD menggandeng Polda Papua dalam setiap operasi demi meminimalisasi korban. \"Rupanya, mereka menembaki kami terlebih dahulu, sehingga terjadi kontak tembak,\" terang Kadispenad Brigjen TNI Andika Perkasa kemarin. Skenario aparat untuk menyergap demi mencegah perlawanan pun buyar. Andika mengatakan, sejumlah kelompok separatis masih berupaya bertahan di bumi Papua. \"Jumlah kelompok maupun identitasnya belum bisa kami publikasikan. Namun, yang jelas, mereka selalu berupaya untuk eksis,\" lanjutnya. Tidak heran, \"peperangan\" masih terus berlangsung di Papua. Kontak tembak Sabtu lalu misalnya, menewaskan satu orang anggota kelompok separatis bernama Yohosua Arampayai (38). Di pihak aparat, seorang anggota Polres Kepulauan Yapen (Aipda Robert), seorang anggota Kodim (Praka Nurhasim), dan satu warga sipil (pengemudi) terluka tembak. Serangan bermula saat tim gabungan yang dipimpin Dandim dan Kapolres Kepulauan Yapen merespons informasi intelijen tentang adanya latihan perang di wilayah Yapen. Kelompok Radikal Bersenjata pimpinan Fernando Warobai diketahui melakukan latihan paramiliter di Kampung Sasawa, Distrik Yapen Barat. Sekitar pukul 11.30 WIT, rombongan aparat yang mendekat ke lokasi latihan melalui jalur laut sudah disambut oleh rentetan tembakan. Aksi brutal itu pun dibalas oleh aparat yang sejak awal mengintai di darat. Usai menewaskan seorang anak buah Fernando, kelompok tersebut langsung kocar kacir. 10 orang ditangkap, sementara Fernando berhasil kabur. \"Mereka kami tangkap beserta sejumlah besar senjata api dan tradisional,\" tutur perwira bintang satu itu. Di antaranya, 15 pucuk senjata laras panjang rakitan, tiga pucuk pistol rakitan kaliber 9 milimeter, 22 pakaian loreng & ransel, dua bom ikan, dan dua bendera Bintang Kejora. Kemudian, ada 14 peluru kaliber 5,56, 7,62, dan 9 milimeter, sangkur, parang panjang, busur beserta 20 anak panah, plus satu tombak. Saat ini, seluruh barang bukti diamankan di Mapolres Kepulauan Yapen. Begitupun dengan kesepuluh separatis yang ditangkap. Mereka menjadi penghuni baru sel tahanan Mapolres Kepulauan Yapen untuk mempertanggungjawabkan aktivitasnya. (byu)
Lagi, Baku Tembak Aparat vs Separatis di Papua
Senin 03-02-2014,10:53 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan
Tags :
Kategori :
Terkait
Terpopuler
Rabu 09-10-2024,10:01 WIB
2 Hari Jelang Pernikahan, Mahasiswa Asal Cirebon Tewas Tertabrak Kereta Api
Rabu 09-10-2024,09:24 WIB
Ahmad Heryawan Pimpin Tim Pemenangan, Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie Yakin Menang Pilgub Jabar
Selasa 08-10-2024,22:00 WIB
Astra Terima Penghargaan Indonesia’s SDGs Action Awards 2024
Rabu 09-10-2024,12:30 WIB
Kebakaran di Luragung Kuningan Atap Rumah Roboh, Penghuni Terkena Letupan Api
Rabu 09-10-2024,02:00 WIB
Diduga Akibat Arus Pendek Listrik, Satu Unit Rumah di Luragung Kuningan Ludes Terbakar
Terkini
Rabu 09-10-2024,20:00 WIB
Pemdaprov Jabar Siapkan Dana Insentif Tambahan bagi Para Camat, Ini Syaratnya
Rabu 09-10-2024,19:30 WIB
Sikapi Konflik Ketua DPRD dan KONI Kota Cirebon, Prabu Diaz Bilang Begini
Rabu 09-10-2024,19:00 WIB
Blusukan Lagi, Suhendrik Sosialisasikan 21 Program Unggulan di Kampung Melangse
Rabu 09-10-2024,19:00 WIB
Gunakan Bunga Lokal, Lovin.Flo Sukses Gelar Workshop Merangkai Bunga
Rabu 09-10-2024,18:30 WIB