"Saat lomba yang paling sulit memang menghadapi tekanan baik dari lawan maupun waktu, berlatih jadi kuncinya," jelasnya.
Jonathan pun mengungkapkan ketertarikannya akan dunia informatika ini menjadi bekalnya untuk bisa meneruskan pendidikan ke perguruan tinggi dengan jurusan yang sama.
Ia memiliki mimpi untuk memiliki profesi yang berkaitan dengan informatika.
"Mungkin ke depan aku berangan-angan bisa mendalami dunia cyber security," tukasnya.
Di samping itu, si kembar Brandon Davin dan Bryan Davin menuturkan, selain pihak sekolah yang kerap mengarahkan pada beberapa lomba untuk masing-masing siswa.
Mereka bersama tim informatika di kelas juga kerap mencari beberapa lomba terkait informatika yang digelar. Dukungan sekolah pun sangat besar untuk setiap siswa yang mau ikut serta mengikuti lomba.
"Kalau mau ikut lomba, harus fokus, untungnya sekolah juga memberikan banyak dukungan sehingga kami sangat siap untuk ikut kompetisi," jelasnya.
Selain itu, kompetisi kali ini menjadi salah satu kompetisi yang membeikan kesan berbeda bagi Rafael Erren.
Bagi rafael ini menjadi kompetisi pertama programmingnya bersama tim dan berhasil menjadi juara favorit.
Meski sebentar lagi lulus, ternyata masih akan ada satu kompetisi yang akan ia dan timnya ikuti di November mendatang, yakni Bebras Indonesia Challenge.
"Tantangan Bebras ini ajang kesempatan bagi siswa Indonesia untuk menunjukkan kemampuan Computational Thinking, kami sudah bersiap untuk mengikuti kompetisi ini," tukasnya. (opl)