Biasanya karena masalah sepele. Misalnya petasan atau hanya saling mengejek. Pokoknya tawruran adalah harga mati yang wajib.
BACA JUGA:Tiga Produk Terkenal di Indonesia yang Ternyata Punya Hubungan dengan Israel
Ada lagi, saat SMK 1, Jakarta Pusat dan sekolah-sekolah negeri besar lainnya akan berulang tahun sekolah. Biasanya para siswa akan cari-cari perkara. Caranya dengan bergerombol dan menaiki bus sambil memprovokasi sekolah lain.
Juga melakukan vandalisme dengan mencorat-coret, baik di dalam bus, di luar bus, bahkan di jalan. Jika jumlahnya massive bisa mencapai dua bus kota besar ‘dibajak’ untuk keperluan taunting sekolah lain.
Sebuah sekolah akan terlihat keren saat mereka tawuran menjelang atau sesudah sekolah mereka berulang tahun. Hal ini membuat sekolah rivalnya ada yang sengaja bersiap untuk mempertahankan “nama baik sekolah mereka”.
Tradisi seperti ini diturunkan kepada adik-adik kelas. Yang akhirnya melanjutkan kembali lingkaran tradisi tawuran tersebut.
BACA JUGA:Hore! Angka Stunting di Kelurahan Kesenden Kota Cirebon Turun
2. Karena keren
Sebagai anak remaja di usia SMA, adrenalin untuk memberontak dan berkelahi itu sangat besar. Entah karena kelabilan, latar belakang rumah tangga, lingkungan, solideritas atau memang lagi sedang tidak ada pekerjaan.
Hal ini membuat tawuran itu terlihat keren. Karena aksi lempar batu, mengayunkan gear sepeda, menyabet SM, CR, BR, ke arah lawan itu kadang memberikan perasaan “tegang-tegang nikmat”.
Seperti layaknya pertempuran, seseorang yang berani maju paling depan biasanya dijadikan jenderal untuk tawuran.
Pada era dia sekolah nama-nama jenderal itu tenar di kalangan anak-anak sekolah yang suka tawuran. Karena saat mereka ‘turun’ pasti akan ramai.
BACA JUGA:Jeniusnya Orang Amerika dalam Membuat Terusan Panama Tanpa Harus Menggali Tanah
3. Demi “nama baik” sekolah
Seringkali, nama sekolah yang dibawa-bawa sebagai panji di medan tawuran menjadikan sekolah tersebut “bonavit”. Terutama di kalangan anak lelaki SD/SMP yang ingin melanjutkan pendidikan mereka.
Jika pernah tinggal di Jakarta, pasti tidak akan asing dengan nama-nama sekolah yang “bonavit” dari tawuran. Karena vandalismenya sering ditemui di kursi-kursi bus dan tembok-tembok jalanan.