4 Pelajar SMK Disergap Polisi

Kamis 06-02-2014,13:17 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan

KUNINGAN - Tahun 2013, menjadi bukti keprihatinan pelajar di Kabupaten Kuningan. Sebab di tahun itu, sebanyak 4 pelajar SMA ditangkap Sat Reserse Narkoba Polres Kuningan akbat terbukti mengonsumsi narkoba jenis ganja. Kasus pelajar tersebut diungkapkan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Kuningan Guruh Irawan Zulkarnaen SStp MSi, di sela Pendidikan dan Latihan (Diklat) Anti Kekerasan Pelajar di Wisma Permata, Kamis (5/2). Ikut mendampingi Kasi Pencegahan, Agus Mulya MSi. Menurut Guruh, kejadian tersebut sangat memrihantinkan. Karena pelajar sebagai generasi penerus bangsa telah ceroboh mengonsumsi ganja. Hal tersebut patut menjadi pelajaran bagi semua pihak, terutama pelajar lain, bahwa peredaran dan penyalahgunaan narkoba sudah begitu luas. Bahkan telah merasuk ke berbagai komponen masyarakat. Maka, di tahun 2014 pihaknya mengagendakan kunjungan kepada 50 SMA dan SMK di Kabupaten Kuningan untuk penyuluhan. “Awal tahun 2014 saja, kita sudah melakukan terobosan kunjungan ke 16 SMA/SMK. Kita sengaja pakai sistem jemput bola untuk efektivitas. Mereka diberikan materi mengenai 3 sifat jahat narkoba, dampak penggunaan narkoba serta pemberian motivasi mengenai pola pikir hidup sehat tanpa narkoba,” papar Guruh. Diungkapkannya, perkembangan peredaran narkoba di Kabupaten Kuningan sendiri di dominasi maraknya peredaran ganja dan obat-obatan berbahaya, seperti dextro atau trihex. Hasil kunjungan terhadap beberapa sekolah dalam penyuluhan P4GN, tergambarkan bahwa, kecenderungan dari penyalahgunaan narkoba seringkali didorong oleh sikap pelarian pelajar dari berbagai masalah. Hingga akhirnya mereka menempuh jalan pintas dan sesat. Tindakan tersebut kerapkali dipicu berbagai faktor. Factor itru di antaranya kepribadian remaja yang labil, mencari identitas diri, tekanan teman sebaya, kondisi keluarga yang tidak harmonis, serta kurangnya pengawasan orang tua. Di sisi lain, upaya tindakan preventif dengan melaksanakan kunjungan ke sekolah dan melaksanakan penyuluhan dari BNN, ditambah penegakan hukum dari kepolisian, tetap tidak akan berjalan baik tanpa dukungan dan peran serta masyarakat. “Hasil kegiatan penyuluhan dan penegakan hukum, mungkin masih dinilai oleh masyarakat belum apa-apa dibanding realitas semakin merajalelanya penjualan dan pemakaian narkoba di berbagai tempat yang belum tersentuh. Maka peran semua pihak sangat dibutuhkan,” tandasnya. (tat)

Tags :
Kategori :

Terkait