INDRAMAYU – Akibat hujan deras dan banjir yang melanda hampir seluruh wilayah Kabupaten Indramayu, sejumlah infrastruktur mengalami kerusakan. Salah satu diantaranya adalah infrastruktur jalan. Khusus untuk jalan yang menjadi tanggung jawab pemerintah kabupaten, sekitar 65 persen mengalami kerusakan. Jalan-jalan tersebut tersebar di Indramayu kota, wilayah timur hingga wilayah barat Indramayu. “Memang banjir tahun ini paling parah, kerusakan jalan kabupaten mencapai sekitar 65 persen,” jelas Kepala Bidang Jalan Dinas Bina Marga Kabupaten Indramayu, Nurman ST, Jumat (7/2). Menurut Nurman, data kerusakan jalan kabupaten tersebut diperoleh dari masing-masing Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Bina Marga. Menurutnya, jalan-jalan yang rusak adalah jalan yang terendam banjir cukup parah. Diantaranya ruas jalan Indramayu-Jatibarang, sejumlah ruas jalan di dalam kota dan di wilayah barat Indramayu. Sementara sejumlah ruas jalan yang telah dibeton masih cukup aman. Sementara untuk memulihkan kondisi jalan yang rusak itu, ujar Nurman, dibutuhkan anggaran sekitar Rp286 miliar. Menurutnya, anggaran tersebut tentu masih belum jelas sumbernya. Namun yang pasti kerusakan jalan tersebut langsung dilaporkan kepada Bupati Indramayu, Hj Anna Sophanah. “Tentunya untuk perbaikan jalan akan melihat anggaran yang ada, dan jelas berdasarkan skala prioritas,” ujarnya. Sebelumnya, Bupati Indramayu Hj Anna Sophanah mengungkapkan kerugian akibat banjir di Indramayu terus membangkak dan mencapai sekitar Rp1,062 triliun. Kerugian tersebut berasal dari kerusakan berbagai infrastruktur. Data kerugian itu terdiri dari kerusakan ribuan sekolah, baik SD, SMP, SMA dan SMK sekitar Rp42 miliar. Kemudian kerusakan sarana irigasi, bendungan dan saluran pembuang senilai Rp47,1 miliar. Selain itu, kerusakan jalan aspal luar kota, jalan aspal dalam kota dan jalan beton sepanjang 813,67 km yang mencapai sekitar Rp266 miliar. Ditambah jembatan kabupaten dan jembatan desa sekitar Rp1,7 miliar. Bukan hanya itu, banjir juga menimbulkan kerusakan pada sektor perikanan budidaya dan pembenihan ikan serta udang seluas 16.616 hektare dengan nilai Rp147 miliar. Kemudian areal pertanian seluas 48 ribu hektare terendam dan menimbulkan kerugian lebih dari Rp98 miliar. Bupati menambahkan, banjir juga telah menimbulkan kerusakan pada 4.685 unit rumah warga dengan kerugian sekitar Rp23,4 miliar. Ditambah jalan lingkungan sekitar Rp199,6 miliar, jalan setapak Rp56 miliar dan drainase sekitar Rp180 miliar. (oet)
65 % Jalan Kabupaten Rusak
Sabtu 08-02-2014,10:18 WIB
Editor : Dedi Darmawan
Kategori :