BANDUNG, RADARCIREBON.COM - Stadion Si Jalak Harupat Soreang Kabupaten Bandung, menjadi satu-satunya venue Piala Dunia U-17 yang sudah teruji kulitas lapangannya.
Pada helatan hari kedua babak penyisihan grup FIFA World Cup U-17 2023, Stadion milik Pemerintah Kabupaten Bandung ini, menjadi satu-satunya yang diguyur hujan lebat, Sabtu 11 November 2023.
Tiga stadion lain yang sudah menggelar babak penyisihan, dilakukan dibawah terik panas matahari dan udara panas.
Namun pada hari kedua, partai yang mempertemukan Jepang vs Polandia di Grup D, hujan lebat mengguyur di tengah laga.
BACA JUGA:Inilah Daftar Produk Dikategorikan MUI yang Mendanai Israel
Namun di tengah guyuran hujan lebat tersebut, kondisi permukaan lapangan tetap terjaga dengan baik.
Tidak ada genangan air di lapangan sehingga aliran bola dari kedua kesebelasan tetap berjalan dengan mulus.
Sebelum akhirnya, wasit yang memimpin laga tersebut, harus menghentikan pertandingan karena jarak pandangan dan potensi petir yang bisa membahayakan.
Pertandingan yang masuk di menit 68 babak kedua, dihentikan selama kurang lebih 20 menit untuk menunggu hujan reda.
BACA JUGA:Cara Membuka Rekening Bank Mandiri Secara Online
Pertandingan kembali dilanjutkan sekitar pukul 17.45 WIB, hebatnya, kondisi lapangan tetap mulus tanpa ada genangan air.
Kondisi lapangan Stadion Si Jalak Harupat tersebut, mendapat banyak pujian dari warganet di akun resmi PSSI.
Mereka memuji kualitas lapangan yang tetap terjaga untuk gelaran babak penyisihan Grup D itu.
Seperti diketahui, Grup D yang berisi Jepang, Polandia, Argentina, dan Senegal, menggelar babak penyisihan di Stadion Si Jalak Harupat Soreang Kabupaten Bandung.
BACA JUGA:Timnas Iran U-17 Buat Kejutan, Brazil Dikalahkan dengan Skor 3-2
"Rumput Si Jalak Harupat kayaknya yang paling bagus yaaa, kena ujan deres masih mulus, dipake langsung match berikutnya jg ttp baguss," puji akun @boya***.
Komentar lainnya membandingkan dengan rumput yang ada di Manahan Solo, ketika pertandingan Mali vs Uzbekistan.
Salah satu pemain Mali yang hendak merayakan gol dengan cara meluncur, tidak berjalan mulus karena kondisi lapangan yang kering.
"Yg pemain Mali kmren main di Manahan kasian gak bisa seluncur wkwkwkwkw malahh hampir cidera mungkin rumputnya atau pemainnya yang salah posisi tumpuan," tulis akun @dukung***.
BACA JUGA:Hore! Kabar Gembira Datang dari Menaker untuk Buruh, Tahun Depan Upah Naik
Sementara itu, pertandingan Jepang vs Polandia, berakhir untuk kemenangan tim Samurai Biru 1-0.
Kemenangan ini lahir berkat gol tunggal Rento Takaoka di menit 77 hasil tendangan keras dari luar kotak pinalti.
Diakui sang pelatih, Yoshiro Moriyama bahwa timnya memang sempat dibuat kesulitan oleh tim lawan.
Bahkan di babak pertama memang pasukannya dipaksa untuk lebih fokus bertahan.
BACA JUGA:Waspada! Diabates Tipe 1 Sudah Menjangkit 70 Anak-anak di Indonesia
“Kami senang bisa menang, memang pada babak pertama kami tidak bisa menguasai bola ini," kata Yoshiro Moriyama, Sabtu 11 November 2023.
Baru usai turum minum, perubahan cara bermain dilakukan oleh Jepang U-17.
Perlahan timnya bisa keluar menyerang dan membuat beberapa peluang berbahaya.
"Selama 30 menit pertama kami hanya mempertahankan lini belakang dan berusaha merebut bola,” terang Moriyama kepada awak media usai laga.
BACA JUGA:Kapolri: Polri Saat Ini Harus Adopsi Sikap Jenderal Hoegeng
Diakui Moriyama, pada masa jeda membuat sedikit perubahan dan mengganti mentalitas dari pemain.
Hal tersebut dilakukan untuk bisa menguasai bola dan melakukan serangan.
"Perlu diakui kami cukup lama mencapai titik terkuat kami, tetapi kami akhirnya bisa menciptakan peluang,” imbuhnya.
Di pertandingan lain, Timnas Argentina U-17 secara mengejutkan dikalahkan Senegal dengan skor 1-2.
BACA JUGA:Inilah Langkah-langkah untuk Memulihkan Tubuh Saat Terserang Flu
Dua gol yang bersarang ke Tim Tango, dilesakkan Amara Diouf pada menit 6 dan 38.
Gol Balasan dari Argentina, berhasil disarangkan di penghujung laga lewat Agustin Fabian Ruberto menit 90+2.*