Mengatasi kondisi tersebut, H Yoyon menuturkan, selain mengandalkan PAD yang ada, sudah seharusnya pemimpin Kota Cirebon lebih intensif mencari anggaran ke pemerintah pusat untuk membiayai pembangunan, karena anggaran kota yang terbatas.
BACA JUGA:Wabup Cirebon Sebut Bonus Demografi Peluang Indonesia
BACA JUGA:Soal Masalah Sampah di Jawa Barat, Pemprov Gali Solusi
"Walikota harus aktif mencari jejaring untuk mencari anggaran dari pemerintah pusat melalui APBN. Sehingga, pembangunan tidak hanya tergantung dengan APBD yang terbatas," tuturnya.
Tugas Walikota lainnya, menurut H Yoyon, harus meningkatkan pelayanan publik, agar lebih efektif dan efisien.
"Perhatian terhadap pelayanan publik harus diutamakan agar dirasakan mudah dan nyaman oleh masyarakat," ujarnya.
Ditambahkannya, Walikota harus mendorong semua perangkat daerah untuk lebih inovatif dan meningkatkan kinerja dalam melaksanakan tugasnya agar kepercayaan masyarakat pada pemerintah lebih meningkat.
BACA JUGA:Hasil Timnas Indonesia U-17 vs Panama 1-1, Lawan Maroko Jadi Laga Hidup Mati
BACA JUGA:Proses Hukumnya Sudah Sampai MA, Korban Penipuan Proyek Desak Kejaksaan Lakukan Eksekusi
Sementara, Plt Walikota Cirebon, Hj Eti Herawati mengapresiasi segala masukan yang disampaikan Tim Caruban Nagari Institut.
"Saat ini sangat dibutuhkan pemikiran, ide-ide, dan gagasan untuk mewujudkan Kota Cirebon lebih baik," sambungnya.
Dirinya berharap, Pemerintah Daerah Kota Cirebon ke depan, bisa bersinergi dengan Caruban Nagari Institute.
"Mohon dukungannya, saya bisa memaksimalkan segala keterbatasan dalam waktu singkat satu bulan ini. Setidaknya, ada sesuatu yang bisa diwujudkan di akhir masa jabatan saya," ucapnya.*