Arsy Ahmad Holiosri Ikut Kejuaraan Dunia di Singapura, Yakin Harumkan Indonesia

Saat pertama mencoba muaythai, Arsy sempat khawatir dengan kesehatannya. Dia memiliki riwayat sakit asma dan mata minus.

BACA JUGA:Pelaku 2 Orang, Aksi Pencurian Sepeda Motor di Kota Cirebon Terekam CCTV

BACA JUGA:Guru di Cirebon Raih Gelar Doktor, Berhasil Kembangkan Aplikasi Smart Parenting, Keren!

Namun, tantangan dan kesulitan itu berhasil dia lewati. Berlatih muaythai ternyata mampu mengubahnya.

Program latihannya membuahkan hasil. Gaya hidupnya juga semakin baik. Tubuhnya mampu beradaptasi dan kesehatannya pun terus membaik. 

"Reflek mata pun akhirnya beradaptasi, justru aku jadikan positif mindset saat ini dimana saat naik ring aku tidak bisa melihat mimik wajah lawan dan euphoria sekitar yang membuat aku jadi lebih fokus pada diri sendiri saat bertanding," paparnya.

Lewat ketekunannya berlatih, Arsy pun akhirnya diarahkan untuk mengikuti pertandingan oleh sang pelatih.

Setelah 8 bulan berlatih dia mulai aktif bertanding. Pertandingan pertamanya adalah Kejuaraan Daerah (Kejurda) Muaythai di Tasikmalaya pada 2018.

Arsy berhasil membawa pulang medali emas. "Sejak saat itu semakin terpacu untuk naik ring lagi dan lagi," terangnya.

Setelah bertanding 16 hingga 18 kali, Arsy berkesempatan untuk debut di pertandingan profesional di Malaysia.

Berbeda dengan kejuaraan amatir yang hanya memainkan 3 ronde, di kejuaraan pro dia bertanding 5 ronde.

Kesempatan perdana di Malaysia itu menjadi pengalaman dan tantangan terbaik bagi Arsy. Dia berhasil melakukannya dan menginginkannya lagi.

Karena itu dia memilih untuk ikut bertanding dalam kejuaraan di Singapura.

"Di Singapura nanti juga akan bertanding 5 ronde, latihan fisik sudah dilakukan sejak dua bulan lalu," ungkapnya.

Bagi Arsy, selain fisik, teknik dan stamina, yang paling penting untuk dipersiapkan sebelum berangkat ke Singapura adalah mentalnya.

Kini dia memiliki kepercayaan diri yang cukup. Dia bertekad mengeluarkan seluruh kemampuan di atas ring.