Untuk itu, Bey mengajak masyarakat untuk memanfaatkan bandara terbesar kedua di Indonesia, yang menjadi kebanggaan Jawa Barat tersebut.
BACA JUGA:Sosialisasi UU No 14 Tahun 2008: Jenis, Hak dan Kewajiban Badan Publik
BACA JUGA:Gila, Total Kerugian Akibat Penipuan Tiket Konser Coldplay Capai Rp 5,1 Miliar
"Kami tinggal meyakinkan masyarakat bahwa ini bandara nomor dua terbesar di Indonesia, sesuai dengan namanya Bandara Internasional Jawa Barat. Jadi kami berharap masyarakat Jabar memanfaatkannya," kata Bey.
Ia pun berharap, peralihan operasional penerbangan dari Bandara Husein ke Bandara Kertajati akan berdampak pada meningkatnya geliat pariwisata, khususnya di wilayah sekitar Bandara Kertajati.
Pemprov Jabar juga akan gencar melakukan promosi wisata ke berbagai provinsi agar mau datang ke Jabar, dengan kemudahan menggunakan Bandara Kertajati.
“Para kepala daerah akan melakukan promosi wisata, termasuk kami juga akan bantu promosikan di provinsi lain agar datang ke wilayahnya melalui Bandara Kertajati," tukas Bey.
Masyarakat Kota Bandung dan sekitarnya yang ingin terbang ke berbagai daerah dan luar negeri bisa memanfaatkan Tol Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) untuk menuju Bandara Kertajati.
Untuk tahap awal, Pohan mengatakan layanan Damri beroperasi setiap hari dengan waktu menyesuaikan jadwal penerbangan reguler di Bandara Kertajati.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jawa Barat Benny Bachtiar mengatakan, terkait potensi wisata, Bandung Raya sudah sejak lama menjadi tujuan idaman wisatawan domestik dan mancanegara untuk menghabiskan liburan bersama orang tercinta.
Bandung menawarkan pesona wisata yang beragam, mulai dari destinasi wisata berbasis alam, budaya, kuliner, hingga belanja. Selain sangat lengkap, Bandung juga punya banyak wisata yang ramah keluarga.
Selain itu, peran Hubungan Masyarakat (Humas) dalam pemerintahan sangat penting di era keterbukaan informasi seperti saat ini.
Melalui humas, sosialisasi serta publikasi terkait berbagai program kegiatan dapat tersampaikan dengan baik ke masyarakat luas.
Hal itu juga sebagai upaya mengembangkan kemampuan petugas kehumasan dinas pariwisata dalam mengemas suatu informasi menjadi konten yang menarik.
“Humas itu menjadi kunci terhadap promosi sebuah program. Karena dari sebuah info yang akurat dan valid, bisa memberikan nilai kebermanfaatan bagi masyarakat,” kata Kadisparbud Jabar Benny Bachtiar.