DPC Hanura Pecat 11 PAC

Selasa 11-02-2014,09:08 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan

SUMBER – Manuver PAC Partai Hanura yang mengeluarkan mosi tidak percaya terhadap kepemimpinan ketua DPC H Rakhmat SE, berujung pemecatan. “PAC yang melawan DPC sekarang sudah dipecat oleh DPP. SK-nya sudah ada di DPC, ada sebelas PAC yang dipecat, sedangkan untuk pengurus DPC ada satu yang mendapat surat peringatan (SP),” ujar Sekretaris DPC Partai Hanura Kabupaten Cirebon, Wartipan Suwanda saat dihubungi Radar melalui sambungan telepon selularnya, Senin (10/2). Menurut dia, pemecatan tersebut dilakukan karena para PAC saat dipanggil oleh DPC untuk memberikan penjelasan dan sekadar klarifikasi persoalan yang selama ini dibawa justru tidak hadir. “Yang ikut ke Bandung dan menandatangani mosi tidak percaya semuanya dipecat, intruksi pemecatan itu atas intruksi DPD dan DPP. Sebetulnya para PAC sudah diberi kesempatan setelah rapat pleno oleh DPC, tapi lagi-lagi tidak ada yang datang,” ucapnya. Proses pemecatan tersebut bukan tanpa alasan tentunya, tapi karena dari para PAC melakukan perlawanan terhadap institusi internal partai. Sementara itu, anggota DPRD Fraksi Partai Hanura Supirman SH mengatakan untuk melakukan proses pemecatan tersebut harus melalui mekanisme yang telah ditungkan di dalam AD/ART termasuk mosi tidak percaya. “Ini harus dibedah secara keseluruhan, saya rasa apa yang ada di benak para PAC ini berjuang untuk kepentingan partai dan membesarkan partai. Artinya jangan berpikir bahwa partai ini milik perorangan tapi milik bersama,” terangnya. Untuk menyelesaikan persoalan ini, seharusnya diselesaikan dengan cara duduk bersama baik itu DPC, DPD, dan DPP. “Harus ada yang mewakili, jangan sampai keputusan itu diambil karena berpihak kepada satu orang dengan alasan yang tidak jelas,” tukasnya. Dikatakan, ketika para PAC mempertanyakan laporan pertanggungjawaban (LPJ) keuangan partai. Sehingga wajar ketika para PAC menanyakan keuangan yang selama ini mengalir dari fraksi dan pemerintah daerah. “Ini harus disikapi dengan baik dan bijaksana, bukan kemudian ada kadernya mengeluarkan mosi tidak percaya justru diganti, DPD dan DPP harusnya ikut turun menyelesaikan ini, bukan menyerahkan sepenuhnya kepada DPC, agar ada netralitas di sana,” tuturnya. Tong Eng panggilan akrab Supirman mengingatkan bahwa PAC yang dibentuk di tingkat kecamatan itu merupakan bentukan ketua DPC H Rakhmat sendiri. “Kita sadari, mungkin ketua DPC ini kan baru saja menyelesaikan momen pilkada yang meskipun pada akhirnya tidak berhasil, bukan kemudian berimbas kepada PAC,” imbuhnya. Meski dirinya tidak masuk dalam stuktur kepengurusan partai, Tong Eng menilai bahwa kepengurusan DPC terlihat mundur. “Kalau benar sama sekali tidak pernah mengadakan rapat koordinasi,” pungkasnya. (sam)

Tags :
Kategori :

Terkait