CIREBON-Di tengah \"sibuknya\" Singapura campur tangan urusan dalam negeri Indonesia ternyata wajah buruk soal industri pelacuran di negaranya menyeruak. Sebuah laporan penelitian independen berjudul “Social Visits and Special Passes: Situational Analysis of Migrant Women Exploited in Singapore’s Sex and Entertainment Industry”. Laporan tersebut dirilis, Kamis, (6/2), akademisi Singapura Dr Sallie Yea. Ia adalah Asisten profesor bidang geografi di National Institute of Education. Hasil penelitian setebal 144 halaman ini mewawancarai 87 wanita yang ditipu sehingga terjebak dalam kehidupan pelacuran di Singapura. Dalam penelitian Dr. Sallie Yea, wanita pekerja seks komersial dari Filipina dibujuk rayu oleh pacar atau teman dekat mereka untuk datang ke Singapura dan dijanjikan lapangan pekerjaan semisal pramusaji. Sementara wanita pekerja seks komersial dari Indonesia yang dijadikan sample dalam survei ini telah bekerja sebagai pelacur di Batam. Mereka datang ke Singapura dan beroperasi di jalanan dan hotel-hotel murah. Namun demikian, aktivitas pelacuran mereka diawasi dengan ketat oleh mucikari lokal. (wb)
Bongkar Pelacuran di Singapura
Selasa 11-02-2014,15:29 WIB
Editor : Dian Arief Setiawan
Kategori :