CIREBON, RADARCIREBON.COM – Tim Pemenangan Daerah (TPD) Kota Cirebon dari pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar angkat bicara terkait dugaan Panwascam Lemahwungkuk, Kota Cirebon.
Hal ini berkaitan dengan pernyataan Panwascam Lemahwungkuk, Kota Cirebon yang menduga ada pelanggaran pada saat kegiatan Capres Nomor Urut 1 Anies Baswedan yang digelar di Alun-alun Sangkala Buana Kasepuhan Kota Cirebon, pada Sabtu 9 Desember 2023.
Ada tiga poin yang menjadi keberatan Tim Pemenangan Daerah (TPD) Kota Cirebon dari pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dalam berita yang terbit di radarcirebon.com, pada Senin 11 Desember 2023.
Berikut ini adalah hak jawab dari Ketua Tim Pemenangan Daerah (TPD) Kota Cirebon H Abdul Qodir melalui Kordinator Jubir TPD Kota Cirebon Taufiqurrohman yang ditampilkan secara utuh.
Assalamu’alaikum WR WB
Terhadap terbitnya berita dugaan pelanggaran kampanye yang dilaksanakan Pasangan Nomor urut 1 Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar di media radarcirebon.com, kami Ketua Tim Pemenangan Daerah (TPD) Kota Cirebon H Abdul Qodir melalui Kordinator Jubir TPD Kota Cirebon Taufiqurrohman, memohon hak jawab.
Mengingat, sesuai UU 40 Tahun 1999, dalam menjalankan peran dan fungsinya, pers wajib memberi akses yang proporsional kepada masyarakat untuk ikut berpartisipasi memelihara kemerdekaan pers dan menghormati Hak Jawab yang dimiliki masyarakat.
Untuk itu, terhadap pemberitaan yang telah diterbitkan pada Senin (11/12) dengan judul “Pelanggaran Pemilu di Kota Cirebon, Kampanye Anies Baswedan di Lemahwungkuk Diduga Melanggar” tersebut dapat kami jelaskan sebagai berikut:
BACA JUGA:Jelang Nataru 2023-2024, Wakapolres Cirebon Kota Cek Tempat Wisata
Pertama, terhadap Pernyataan Ketua Panwascam Lemahwungkuk yang menduga aktivitas yang dilakukan Bapak H Anies Baswedan melanggar aturan, perlu kami jelaskan, bahwa kehadiran Capres kami bukanlah dalam rangka rapat akbar seperti yang dituduhkan.
Mengingat dalam praktiknya Capres kami hanya menyapa warga Cirebon yang berkumpul di Lapangan karena mendapat informasi Anies Baswedan akan bersilaturrahmi dengan Sultan Kasepuhan Cirebon.
Dapat dilihat, tidak ada ajakan untuk mencoblos nomor 1 atau Capres Cawapres Amin. Anies Baswedan hanya menyapa warga kurang dari 30 menit, itupun hanya menyampaikan gagasan membangun Indonesia, mengajak warga Cirebon yang datang agar berkontribusi dalam melakukan perubahan di Indonesia.
Selain itu, Kegiatan Sapa Warga tersebut juga telah mendapatkan izin dari pihak yang memiliki otoritas Alun-alun Sangkala Buana dalam hal ini Kesultanan Kasepuhan.
BACA JUGA:Pj Gubernur Jawa Barat Berharap Libur Nataru Aman Kondusif
Bahkan, surat izin yang telah kami terima telah ditembuskan kepada pihak terkait mulai dari KPU hingga kepada Bawaslu Kota Cirebon.
Kedua, Berkaitan dengan adanya anak-anak yang terlihat hadir, dapat kami jelaskan, kami tidak pernah melakukan memobilisasi masa, baik dari partai politik pengusung maupun relawan.
Mereka bergerak dan berkumpul dengan kehendak pribadi karena mendengar Capres yang didukungnya akan hadir di Kasepuhan.
Sehingga kami pihak TPD tidak dapat mengontrol apalagi melarang warga untuk datang ke suatu tempat di Kota Cirebon, dan berapa jumlah masyarakat yang hadir serta akan membawa sanak famili atau tidak.
Untuk itu perlu kami tegaskan dalam hak jawab ini, kegiatan kami kemas sekedar sapa warga, Pak Anies setelah bersilaturrahmi dengan Sultan barang sebentar menyapa warga yang sudah bersedia hadir.
BACA JUGA:Soal Pernikahan Sesama Jenis di Cianjur, Begini Keterangan Lengkap KUA Setempat
Bahwa yang datang membeludak, ya mungkin karena energi Anies Baswedan di Kota Cirebon memang sangat kuat sekali.
Lihat saja tidak ada spanduk yang bertema Rapat Akbar atau Kampanye Terbuka dan sejenisnya, di lokasi acara juga tidak ada ajakan kampanye seperti layaknya kampanye terbuka.
Bahkan, kami juga mengumumkan melalui pengeras suara agar anak-anak yang sudah kadung hadir, agar tidak membawa atribut kampanye Capres Cawapres, sehingga bisa dilihat anak-anak tidak membawa atribut kampanye.
Ketiga, terhadap tuduhan Anies Baswedan melakukan orasi politik, bisa dilihat tidak ada hal demikian. Yang terjadi dipangan, Capres kami hanya bertanya apakah harga bahan pokok hari ini mahal.
Warga yang hadir kemudian menjawab mahal, begitu juga gagasan pembangunan di sector pertanian, Anies memastikan saat ini masih banyak mavia yang membuat harga beras mahal namun tidak membuat petani sejahtera.
BACA JUGA:Tok! Para Pembunuh Pemuda Aceh Imam Masykur Divonis Penjara Seumur Hidup
Kenaikan harga beras kini sangat tidak terkendali selama 7 tahun ini sampai 30 persen kenaikannya.
Anies hanya menampilkan faka-fakta bahwa terdapat, 50,1 persen pengeluaran rumah tangga adalah untuk pangan.
Jika dibandingkan dengan negara lain kita jauh ketinggalan, seperti di Vietnam, 31 persen, Malaysia 27 persen, Afrika Selatan 21 Persen, Jepang 16 Persen.
Harga Daging Indonesia 3 kali lebih mahal dibandingkan harga daging di Singapura dan Malaysia.
Di Jepang harga telur 3 kali lipat lebih murah, ini terjadi karena tata niaga tidak diperbaiki. Untuk itu Anies ingin mengajak warga ikut serta dalam membangun Indonesia lebih baik dimasa depan.
BACA JUGA:Akhiri Masa Jabatan Walikota Cirebon, Begini Pesan Hj Eti Herawati
Faktanya memang demikian, lihat saja Minyak Goreng misalnya, naik 55 persen, gula pasir 11 persen, Daging 29 persen, cabai merah sampai 113 persen, kalau dibiarkan kehidupan keluarga Indonesia makin sulit dan mendapat tekanan yang luar biasa.
Tekanan ini terjadi terus menerus dan menyentuh anak muda kita yang berakibat makin sulit memperoleh pekerjaan.
Demikian hak jawab ini kami sampaikan. Mohon kiranya agar 3 point itu dapat direspon sebagai sanggahan atas pemberitaan tersebut.
Wassalamualaikum Wr Wb
Ttd
TAUFIQURROHMAN
KORDINATOR JURU BICARA TPD AMIN KOTA CIREBON