CIREBON – Ketua DPP Golkar, Agung Laksono, yang juga Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (Menkokesra), melakukan kunjungan ke Cirebon, kemarin (16/1). Kunjungannya untuk konsolidasi internal Partai Golkar dalam menyongsong Pilkada 2013 dan Pemilu 2014. Agung bersama rombongan datang ke Cirebon setelah menghadiri pelantikan DR H Irianto MS Syafiuddin (Yance) sebagai ketua DPD Partai Golkar Jabar di Bandung. “Kami ke Cirebon dalam rangka silaturahmi keluarga. Kebetulan orang tua saya sedang sakit keras sekalian jenguk, kami sempatkan untuk konsolidasi dengan para kader di Cirebon,” kata Agung Laksono kepada Radar usai makan siang di RM Kentjana, Jalan Kencana No 2 Kota Cirebon. Dalam menyongsong Pilkada dan Pemilu tersebut, Agung meminta kepada para fungsionaris Partai Golkar, untuk melakukan konsolidasi yang bersifat masif. Tidak hanya dilakukan di tingkat pengurus dan kader Golkar, tapi ormas-ormas dan elemen masyarakat dari mulai tingkat RT, RW, dan kelurahan. Soal hubungan Golkar dengan pemerintahan SBY, Agung menyatakan Golkar merupakan partai pendukung koalisi sampai selesai. “Sesuai komitmen sejak awal. Kita mendukung tapi ada hak untuk melakukan koreksi. Mekanismenya melalui sekber, Pak SBY sebagai ketuanya. Sampai saat ini koalisi tetap solid. Jadi tidak ada keinginan membubarkan diri ,” beberenya. Sementara terkait Yance sebagai tersangka, Agung tidak mau berkomentar banyak. Sementara ini, pihaknya menggunakan azas praduga tak bersalah. Dia berharap, proses hukum berjalan objektif. Tidak ada kata like and dislike. ”Kita serahkan semuanya kepada mekanisme hukum. Kita hormati proses hukum,” katanya. Tapi pihaknya tetap melakukan pendampingan terhadap Yance melalui lembaga hukum dan HAM yang dimilki Golkar. Status Yance sebagai tersangka tidak menghalangi DPP melantiknya sebagai ketua DPW Golkar secara sah. ”Beliau kan masih dalam proses tersangka. Jadi masih berjalan seperti biasanya, Yance memimpin rapat, memberi instruksi, melakukan konsolidasi, dan koordiansi,” tutur Agung. Soal tudingan Gayus atas keterlibatan pucuk pimpinan Golkar yakni Aburizal Bakrie alias Ical yang santer di media, Agung tidak menyangkal. ”Tudingan itu mungkin beralasan. Sikap Golkar tetap, penyidikan Gayus harus diselidiki secara tuntas. Pidato Ical saat di Manado juga dengan tegas mengatakan, kasus Gayus dibuka saja sampai tuntas dan berlakukan seadil-adilnya,” tandasnya. Sebelum menyelesaikan pembicaraan, Agung membeberkan keberhasilan dirinya sebagai Menkokesra. Menurutnya angka capaian pertumbuhan ekonomi Indonesia semakin membaik. Sementara angka kemiskinan menurun. Hal itu bisa dilihat misalnya dari nilai tukar valuta asing yang stabil dan inflasi negara hanya satu digit. Sementara angka kemiskinan tahun 2010 makin menurun dibanding sebelumnya, yakni 13,3% atau setara dengan 31,5 juta orang. Walaupun Agung mengakui penurunannya mengalami keterlambatan. Capaian lain mengenai Indeks Pembangunan Masyarakat juga meningkat. Pada tahun 2009 IPM di tingkat 111, sementara pada tahun 2010 menjadi 108. ”Naik tiga anak tangga,” ujarnya. Menkokesra menargetkan mengurangi angka kemiskinan pada tahun 2011 menjadi 12%. Langkah yang akan dilakukan Menkokesra ke depan, diantaranya dengan meningkatkan program PNPM Mandiri, jaminan kesehatan, dan ekonomi. ”Daya saing bangsa kita sudah meningkat, tahun 2010 mencapai 50%, sebelumnya 2009 hanya 44%. Itu artinya pertumbuhan ekonomi membaik. Tentu harus dipacu lagi,” tambahnya. Dalam pertemuan internal dengan beberapa pengurus dan kader Golkar di Cirebon tersebut, tampak Wakil Walikota Cirebon, Sunaryo HW, dan Wakil Bupati Ason Sukasa menyambut kedatangan Agung Laksono. Sambil makan-makan santai mereka melakukan konsolidasi dan koordinasi. Setelah selesai, Agung bersama rombongan langsung ke Jakarta. (hsn)
Agung Minta Golkar Cirebon Konsolidasi
Senin 17-01-2011,07:22 WIB
Editor : Dedi Darmawan
Kategori :