JAKARTA, RADARCIREBON.COM - Dalam beberapa tahun terakhir, pertumbuhan pasar kendaraan energi terbarukan di kawasan Asia Tenggara meningkat dengan pesat dengan sebagai dampak dari perkembangan ekonomi, kebijakan-kebijakan baru, dan pembangunan ramah lingkungan yang tengah menjadi tren di seluruh dunia. Secara khusus, industri otomotif dihadapkan pada tantangan berat terhadap pengurangan konsumsi karbon dan emisi.
Hal ini juga membuat Chery memberikan perhatian yang besar untuk menjadi bagian dari solusi global, yaitu melalui teknologi kendaraan energi terbarukan yaitu kendaraan listrik. Perhatian Chery untuk pasar kendaraan energi terbarukan, salah satunya ditekankan pada kawasan Asia Tenggara. Chery melihat keoptimisan negara-negara Asia Tenggara untuk menggunakan kendaraan listrik.
Hal ini juga ditunjukkan melalui dukungan para pejabat negara kepada Chery yang berkomitmen untuk menyediakan kendaraan listrik terbaik bagi para konsumen otomotif.
Di Indonesia, Chery telah menandatangani kontrak strategis dengan Kementerian Perindustrian di Indonesia. Dukungan pemerintah Indonesia terhadap Chery di Indonesia juga ditunjukkan dengan kehadiran Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia, pada seremonial produksi perdana kendaraan listrik Chery OMODA E5.
BACA JUGA:WASPADA! Gempa Bumi Jika Sesar Lembang Bergerak, Gedebage Paling Parah
Bahkan Menteri Airlangga melalui staf khususnya melakukan pemesanan untuk 12 unit Chery OMODA E5. Pada negara Asia Tenggara lainnya, yaitu Malaysia, melalui Kementerian Perdagangan Internasional dan Industrinya juga menyatakan dukungan strategis yang kuat untuk pengembangan OMODA dan penerapan energi baru di Malaysia.
Chery Proaktif Berkontribusi untuk Mengembangkan Industri Kendaraan Listrik Indonesia
Di Indonesia, efisiensi energi dan pengurangan emisi menjadi agenda utama saat ini, sehingga mendorong pemerintah untuk mempercepat implementasinya, termasuk menerbitkan berbagai kebijakan yang relevan. Menurut Chery, kebijakan mengenai kendaraan energi baru ini akan memperkuat kesempatan masuknya kendaraan energi baru yang unggul semacam OMODA E5 ke Indonesia.
Chery merespon agenda pemerintah dengan cepat, yaitu dengan menghadirkan model-model kendaraan listrik yang berteknologi mutakhir dan sesuai dengan perkembangan kehidupan masyarakat Indonesia yang produktivitasnya tinggi.
“Respon proaktif Chery untuk berkontribusi pada pengembangan industri kendaraan listrik di Indonesia mendapat sambutan yang sangat baik. Bersama Kementerian Perindustrian Indonesia, kami telah menandatangani perjanjian investasi dan lokalisasi produk.
BACA JUGA:Mudahnya Publik Termakan Berita Hoax, Berikut Cara Menangkalnya
Kesepakatan ini akan membuka jalan bagi rencana Chery membangun membangun pusat produksi Chery OMODA E5 dan mengekspor kendaraan energi baru di Indonesia. Sebagai bagian dari perjanjian tersebut, secara bertahap Chery juga akan memperkenalkan fasilitas pendukung kendaraan listrik untuk lebih memajukan inisiatif lingkungan di Indonesia,” papar Harry Kamora, Vice President PT Chery Sales Indonesia.
Pada kehadirannya di acara seremonial produksi perdana Chery OMDA E5, Menteri Airlangga menyatakan bahwa pemerintah Indonesia memiliki harapan yang tinggi terhadap Chery OMODA E5 dan percaya bahwa Chery akan memberikan kontribusi positif terhadap transisi elektrifikasi industri otomotif Indonesia dan pelestarian lingkungan. “Mengingat keahlian Chery yang luas dalam produksi dan ekspor otomotif, maka kami berharap Chery bisa menjadikan Indonesia sebagai pusat manufaktur dan ekspor kendaraan listrik.”
Dengan dukungan antusias dari Indonesia dan negara lainya di kawasan Asia Tenggara, maka Chery sangat optimis untuk terus membangun pijakan dalam menyediakan berbagai model kendaraan listrik yang saat ini dimulai dengan kehadiran Chery OMODA E5. “Kami optimistik bahwa dengan percepatan implementasi kendaraan listrik oleh pemerintah Indonesia, konsumen akan bisa memiliki kesempatan lebih besar untuk memiliki kendaraan listrik yang unggul seperti Chery OMODA E5,” ujar Harry.
Chery Mendukung Tren Pembangunan Ramah Lingkungan Global melalui Chery OMODA E5
Chery OMODA E5 adalah Cross SUV ramah lingkungan berbahan bakar energi baru yang menggunakan teknologi dan material rendah karbon tercanggih, sehingga bisa menghasilkan performa tinggi dengan hemat energi dengan masa pakai baterai yang lama. Chery OMODA E5 dapat menempuh jarak hingga 430 KM berdasarkan hasil uji Worldwide Harmonized Light Vehicle Test Cycle (WLTC) dengan sekali pengisian daya.
BACA JUGA:Gapura Alun-alun Kejaksan Kota Cirebon Retak, Akibat Gempa atau Faktor Konstruksi?
Sementara itu, modelnya dilengkapi dengan fitur pengisian cepat yang mampu mengisi daya baterai dari 30% hingga 80% dalam waktu kurang lebih 30 menit. Keunggulan Chery OMODA E5 lainnya adalah konsumsi listriknya yang hanya sebesar 15,3 kWh per 100 KM. Secara keseluruhan, Chery OMODA E5 mampu memastikan efisiensi energi yang efektif dan mobilitas ramah lingkungan, efisien dalam pengisian daya, dan sangat mengurangi emisi energi.
Dengan filosofi merek "Born Global", Chery OMODA E5 secara aktif memperluas jangkauannya di seluruh dunia untuk merespon isu lingkungan dunia dari sektor industri otomotif global. Komitmen Chery kepada dunia adalah untuk menciptakan masa depan yang berkelanjutan melalui teknologi cerdas dan itu akan diwujudkan melalui Chery OMODA E5. Sesuai dengan rancangan strategisnya, Chery OMODA E5 akan diluncurkan secara bertahap di berbagai kawasan termasuk Uni Eropa, Amerika Tengah dan Selatan, serta Asia Tenggara pada paruh pertama tahun 2024, untuk memastikan kontribusi komprehensif terhadap percepatan global pembangunan ramah lingkungan dan transisi karbon.
Di masa mendatang, Chery akan mempercepat penawaran Chery OMODA E5 untuk memenuhi permintaan konsumen. Chery juga akan terus membangun reputasinya Chery dengan mendengarkan masukan dari para konsumen agar dapat membentuk standar baru dalam mobilitas ramah lingkungan dan memberikan kontribusi nyata terhadap pembangunan berkelanjutan dunia
BACA JUGA:Sedan terguling di Setiabudi Bandung, Ini Dia yang Diduga Jadi Penyebabnya