Menurut dia, Kerusakan pertama terlihat pada bagian gapura tradisional yang mengalami retak panjang.
Retakan tersebut masih harus dianalisa lagi oleh tim ahli sehingga nantinya penanganan yang diambil bisa tepat dilakukan.
"Pada slaah satu sisi bagian gapura tradisional ada retakan besar, ini nanti dilihat apakah bisa ditambal atau harus dibongkor ulang," tuturnya, Selasa 2 Januari 2024.
BACA JUGA:Bonus Demografi 2045, Bey Machmudin: Sistem Pendidikan Harus Link and Match
Selang beberapa pekan kemudian, tepatnya pada Jumat 12 Januari 2023, atap dari salah satu ruang kelas di SMP Negeri 2 Greged ambruk saat puluhan siswa sedang mengikuti kegiatan belajar mengajar.
Akibatnya, sejumlah siswa mengalami luka-luka akibat atap ruang kelasnya ambruk menimpa mereka. Selain itu, atap ruang guru dan toilet sekolah, juga mengalami hal serupa.
Atap sekolah yang ambruk tersebut baru direnovasi pada tahun 2022. Diduga ambruk lantaran tidak kuat menahan beban di atasnya.
Untuk diketahui, kerangka atap SMPN 2 Greged menggunakan baja ringan sedangkan gentingnya menggunakan genting jenis plentong.
BACA JUGA:Koperasi Tunas Kencana Gelar RAT, Tiap Anggota Disawer Rp1,2 Juta diluar SHU
Bupati Cirebon, Drs H Imron MAg pun langsung meminta pihak terkait untuk bertindak terkait peristiwa ini.
Dia langsung menghubungi Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Cirebon, H Ronianto dan mengintruksikan untuk segera mengambil tindakan.
Dan, baru saja, Selasa 16 Januari 2024 tadi malam, gapura Taman Pataraksa Sumber yang tersisa juga mengalami nasib yang sama, yakni ambruk.
Peristiwa tersebut terjadi pada pukul 21.30 WIB, hingga saat ini belum ada keterangan resmi terkait penyebab ambruknya gapura tersebut.
BACA JUGA:Akun Instagram Mahfud MD di-Hack, Berisi Video Tentara Israel
Dalam video yang beredar, terlibat petugas BPBD Kabupaten Cirebon membersihkan lokasi ambruknya gapura dan melakukan sterilisasi sementara. (*)