"Kalau tidak mundur akan lanjut demo," ancam Aef.
Lebih lanjut menurut Aef, Kepala Desa atau Kuwu Sindanghayu, bertindak tidak sebagai pemimpin ketika melayani masyarakat.
"Dia (kuwu) seperti penguasa," tegasnya.
Selain itu, tambah Aef, sikap kuwu terhadap warga sudah tidak mengedepankan etika dalam bermasyarakat.
BACA JUGA:Semarakkan Bulutangkis, Daihatsu Ajak Komunitas Berkompetisi Lewat Turnamen Bulutangkis Antar Klub
Aef menilai, kuwu bertindak arogan dan sudah tidak berkenan lagi menghadiri udangan acara-acara yang digelar oleh warganya sendiri.
"Masa diundang oleh warganya sendiri tidak datang, alasannya malah tidak logis," ungkap Aef.
Tindakan lainnya yang kurang pantas, lanjut Aef, kepala desanya itu mengarahkan warga untuk mendukung salah satu calon anggota legislatif untuk dipilih.
Sementara itu, salah seorang perangkat Desa Sindanghayu ketika dikonfirmasi perihal pengunduran anggota BPD, belum berkenan memberikan jawaban.
BACA JUGA:Orang Tua Pelaku Pembunuhan di Susukan Cirebon Beri Motor untuk Keluarga Korban, Oh Ini Tujuannya
Dirinya belum bisa memberikan jawaban, perihal kepastian pengunduran diri anggota BPD Sindanghayu yang dilakukan secara bersamaan.
"Hapunten abdi teacan tiasa konfirmasi ang (Mohon maaf, saya belum bisa konfirmasi)," ucapnya lewat WA yang diterima radarcirebon.com.*