RADARCIREBON.COM - Manajemen persediaan merupakan sistem-sistem yang digunakan untuk mengelola persediaan. Dimulai dari bagaimana barang-barang persediaan dapat diklasifikasikan dan seberapa akurat catatan persediaan dapat dijaga.
Manajer operasi di seluruh dunia telah lama menyadari bahwa manajemen persediaan yang baik sangatlah penting. Di satu sisi, perusahaan dapat mengurangi biaya dengan mengurangi persediaan.
Di sisi lain, produksi mungkin terhenti dan pelanggan menjadi tidak puas ketika suatu barang kehabisan stok. Semua organisasi memiliki beberapa jenis sistem perencanaan dan pengendalian inventaris.
Contohnya bank mempunyai metode untuk mengendalikan persediaan uang tunainya. Rumah sakit memiliki metode untuk mengontrol persediaan darah dan obat-obatan.
BACA JUGA:Soal Kelanjutan Pembahasan Revisi UU Desa, Begini Penjelasan Lengkap dari Ketua DPR RI
Instansi pemerintah, sekolah dan tentu saja hampir setiap organisasi manufaktur dan produksi berkaitan dengan perencanaan dan pengendalian inventaris.
Tujuan manajemen persediaan adalah untuk memfasilitasi dan memperlancar operasi perusahaan, baik dalam hal produksi maupun penjualan. Dengan demikian, perusahaan dapat mencapai rencana dan target yang ditetapkan tanpa menghadapi hambatan akibat kekurangan barang.
Akan tetapi secara keseluruhan, manajemen persediaan yang baik dapat membantu perusahaan mengoptimalkan ketersediaan barang, mengurangi biaya, memenuhi permintaan pelanggan dan meningkatkan efisiensi operasional. Hal ini berkontribusi pada keberhasilan dan kelangsungan bisnis perusahaan.
Setelah kita mengetahui pentingnya menjalankan manajemen rantai pasok yang diantaranya yaitu menjalankan manajemen persediaan pada suatu perusahaan guna memaksimalkan kinerja dan mendapatkan profit yang maksimal.
BACA JUGA:Carut Marut di Tambelang Cirebon Terjadi Sejak 2023, Balaidesa Sempat Disegel Warga dan Listrik Tidak Dibayar
Manajemen persediaan dapat menjalankan beberapa fungsi yang menambah fleksibilitas operasi pada perusahaan, dan empat fungsi persediaan tersebut pertama adalah untuk menyediakan pilihan barang untuk mengantisipasi permintaan pelanggan dan untuk memisahkan perusahaan dari fluktuasi permintaan tersebut. Persediaan seperti itu biasa terjadi di perusahaan ritel.
Kedua, untuk memisahkan berbagai bagian proses produksi. Misalnya, jika persediaan suatu perusahaan berfluktuasi, persediaan tambahan mungkin diperlukan untuk memisahkan proses produksi dari pemasok.
Ketiga, memanfaatkan diskon kuantitas pada harga pokok pembelian dalam jumlah banyak bisa berkurang barang atau pengirimannya.
Keempat, untuk melakukan lindung nilai terhadap inflasi dan perubahan harga yang meningkat.
BACA JUGA:Wabup Ayu: Data Penduduk Berkategori Miskin Ekstrem di Kabupaten Cirebon Perlu Diperbaiki
Berikut merupakan macam-macam dari jenis persediaan yang dapat digunakan untuk melakukan akomodasi daripada fungsi persediaan yang dapat diterapkan dalam manajemen rantai pasok pada suatu perusahaan.
Empat jenis persediaan tersebut pertama yaitu persediaan bahan mentah. Persediaan bahan baku telah dibeli tetapi belum diproses. Persediaan ini dapat digunakan untuk memisahkan pemasok dari proses produksi.
Kedua, persediaan barang dalam proses. Persediaan barang dalam proses adalah komponen atau bahan mentah yang telah mengalami beberapa perubahan tetapi belum selesai.
Ketiga, persediaan pemeliharaan/perbaikan/operasi. Yaitu persediaan yang ditujukan untuk persediaan pemeliharaan/perbaikan/operasi yang diperlukan untuk menjaga mesin dan proses tetap produktif.
Keempat, persediaan barang jadi. Persediaan barang jadi adalah produk jadi yang menunggu pengiriman. Barang jadi mungkin diinventarisasi karena permintaan pelanggan di masa depan tidak diketahui.
BACA JUGA:Milad ke-23, Baznas Kota Cirebon Gelar Bhakti Sosial
Dari pembahasan di atas dapat diketahui bahwasanya manajemen persediaan sangat penting untuk dilakukan perusahaan. Karena itu tidak hanya dapat membantu menghitung atau mengelola keluar-masuk persediaan, tetapi juga dapat memberikan banyak manfaat menguntungkan lainnya.
(Dari berbagai sumber/Disusun oleh Prodi Magister Manajemen UGJ Cirebon: Anita Sumartinih, Rani Putri Yasmin, Maslahatun)