CIREBON, RADARCIREBON.COM - Meningkatkan kompetensi dan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), STMIK IKMI Cirebon menjalin kerjasama strategis dengan Balai Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Penelitian Komunikasi dan Informatika (BPSDMP Kominfo) Bandung.
Kerjasama ini merupakan langkah konkret dalam menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang di era digital. Hadir dalam kesempatan itu, Plt Kepala BPSDMP Kominfo Bandung Presya Sudjana beserta pegawai BPSDMP Kominfo Bandung. STMIK IKMI Cirebon diwakili Odi Nurdiawan beserta jajarannya.
Kerjasama ini mencakup berbagai program, di antaranya Digital Entrepreneurship Academy (DEA) yang ditujukan untuk masyarakat umum yang menjadi pelaku wirausaha. Dan Fresh Graduate Academy (FGA) yang ditujukan untuk para lulusan baru dari perguruan tinggi dan SMA/SMK yang akan mencari pekerjaan di bidang digital.
Vocational School Graduate Academy (VSGA) dan Talent Scouting Academy (TSA) pada tahun 2024 ditujukan untuk para mahasiswa yang sedang kuliah dan siswa yang sedang belajar untuk diajarkan atau dilatih agar memiliki kompetensi vokasi di bidang digital.
BACA JUGA:5 Destinasi Wisata Baru di Kota Cirebon, Memadukan Budaya dan Sejarah
VSGA merupakan program pelatihan dan sertifikasi berbasis kompetensi nasional yang ditujukan bagi lulusan SMK/sederajat serta Diploma 3 dan 4 yang belum bekerja dan memiliki latar belakang pendidikan di bidang Science, Technology, Engineering, dan Math (STEM).
Program VSGA terdiri dari pelatihan dan sertifikasi yang diselenggarakan secara luring dan daring. Tujuannya, untuk menyiapkan talenta digital dengan standar kompetensi sesuai Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI). Target peserta yaitu angkatan kerja muda lulusan program pendidikan vokasi yang belum mendapatkan pekerjaan atau tidak sedang bekerja.
Diharapkan, pelatihan dan sertifikasi program VSGA baik secara luring dapat meningkatkan kompetensi lulusan pendidikan vokasi yang akan berdampak dalam upaya pengurangan angka pengangguran. Serta mempercepat alih kompetensi (upskilling dan reskilling) SDM masyarakat Indonesia yang diakibatkan perubahan jenis pekerjaan dalam Revolusi Industri 4.0.
Sehingga mampu memenuhi kebutuhan tenaga terampil di bidang teknologi di Indonesia. Kementerian Komunikasi dan Informatika berupaya untuk menciptakan ekosistem seimbang untuk memaksimalkan peran triple helix (instansi pemerintahan, sektor privat, institusi pendidikan, dan dunia industri) untuk menjadi fasilitator dan akselerator pendukung ekonomi digital. (ade/opl)
BACA JUGA:Harga Beras Meroket, Ini yang Bakal Dilakukan Pemkot Cirebon