CIREBON, RADARCIREBON.COM - Bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD), Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Cirebon menggelar High Level Meeting, Selasa 20 Februari 2024.
Dalam kegiatan tersebut pihaknya turut membuat strategi pengendalian inflasi terutama jelang Ramadan dan Idul Fitri 2024.
Kepala KPw BI Cirebon, Anton Pitono menuturkan High Level Meeting ini digelar untuk meningkatkan concern pemerintah daerah terhadap pengendalian inflasi di daerah.
Diharapkan para kepala daerah bisa memberikan arahan yang jelas kepada dinas terkait untuk saling berkoordinasi dan melihat kebutuhan di daerahnya.
"Dengan mengatur ketersediaan pasokan dan distribusi kekhawatiran terhadap kenaikan harga bisa diantisipasi jauh hari."
"Melalui High Level Meeting ini juga sekaligus mendorong kerjasama antar daerah terlaksana, terutama dalam hal ketersediaan pasokan kebutuhan," terangnya.
BACA JUGA:Bimbingan Teknis Kearsipan: Upgrading Pengelola Arsip Kota Cirebon di Era Digital
Salah satu yang menjadi topik pembahasan dalam High Level Meetings kali ini adalah kondisi perubahan harga beras.
Sejak 2023, kendala produksi beras terjadi akibat fenomena El Nino yang mengganggu produktivitas padi dan menggeser masa tanam.
Akibatnya, pasokan beras di awal tahun 2024 menjadi terbatas. Saat ini intensitas El Nino sudah melemah dan bergeser ke La Nina.
BACA JUGA:Jokowi Reshuffle Kabinet Besok, AHY Dikabarkan Dilantik Jadi Menteri ATR/BPN
Diperkirakan curah hujan tinggi masih akan berlangsung hingga April 2024. Kondisi ini tetap perlu diwaspadai karena bertepatan dengan masuknya musim panen beras.
Adapun tindak lanjut pengendalian inflasi beras yang akan dilakukan yakni dengan percepatan distribusi beras SPHP Buloh ke pasar tradisional dan pasar modern.
Kemudian melakukan sidah pasar untuk memastikan tidak terjadi penimunan beras menjelang Ramadan dan Idul Fitri.