“Ya, namanya aspirasi saya terima,” ucapnya.
BACA JUGA:Marak Upaya Gusur dan Geser Suara, Mahfuz Sidik: Ini Bentuk Praktik Kecurangan Pemilu Legislatif
Warga Ancam Lapor Polisi
Diberitakan sebelumnya, warga Desa Surakarta, Kecamatan Suranenggala, Kabupaten Cirebon gelar demo menuntut kuwu mundur dari jabatannya.
Warga merasa tidak puas dengan kepemimpinan Kuryati. Menurut mereka, selama 3 tahun menjabat, tidak ada kebijakan pro rakyat yang dijalankan.
Hamdan Fanitio, salah satu warga yang ikut berdemo mengatakan, rakyat sudah gerah dan kesal lantaran perilaku kuwu yang tidak mencerminkan diri sebagai pemimpin.
“Masyarakat Desa Surakarta, hari ini, sudah sangat tidak puas dengan pelayanan Kuwu Surakarta dan juga Pemerintahan Desa Surakarta,” katanya kepada wartawan di tengah aksi unjuk rasa.
“Masyarakat Surakarta menginginkan Kuwu Surakarta untuk mengundurkan diri, untuk turun dari jabatannya,” tandasnya.
Menurut dia, tidak ada kebijakan dari pemerintah desa yang menguntungkan rakyat. Bahkan pelayanan publik dipersulit.
Untuk mengurus administrasi, lanjut Hamdan, warga Desa Surakarta sampai harus mengeluarkan biaya sampai Rp300 ribu.
“Bahkan terjadi praktik-praktik pungli (pungutan liar),” katanya.
Lebih lanjut Hamdan mengungkapkan, sebelum menggelar unjuk rasa, masyarakat sudah menjalani mediasi dan audiensi dengan pemerintah desa. Namun tidak ada perubahan.
“Sebelumnya kami masih sabar, kami masih pakai cara yang santun. Masih audiensi, masih mediasi. Cara rakyat kita pakai,” ungkapnya.
“Sekarang rakyat sudah tidak puas, rakyat tidak mau lagi dipimpin kuwu yang zalim,” tegas Hamdan.
Nah, jika Kuryati tidak bersedia mengundurkan diri, Hamdan memastikan akan membawa persoalan di desanya ke jalur hukum.
“Kita akan menempuh jalur hukum yang sudah disiapkan, siang ini juga kita tetap akan berangkat melaporkan. Lapor ke Polres,” ungkapnya. (*)