BANDUNG, RADARCIREBON.COM - Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat (Jabar) Bey Machmudin mengatakan telah mengusulkan ke Kementerian Perhubungan reaktivasi jalur kereta api Banjar-Pangandaran dan Bandung-Ciwidey.
"Beberapa hari lalu kami sudah mengusulkan ke Dirjen Perkerataapian (Kemenhub) jalur kereta api Banjar -Pangandaran dan Bandung-Ciwidey. Kami minta tinjauan apakah memungkinkan direaktivasi," ujar Bey Machmudin, di Kota Bandung, Jumat 1 Maret 2024.
Dua jalur lama kereta api tersebut saat ini tidak aktif. Untuk kembali mengaktifkan kembali, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar akan melakukan kajian pasar terlebih dahulu.
BACA JUGA:Alhamdulillah, Satu Atlet Menembak Indonesia Lolos Olimpiade 2024 Paris
BACA JUGA:Tak Tanggung-Tanggung! Maddam Tussauds Singapura dan Hongkong Pajang Patung Lilin Agnez Mo
BACA JUGA:Tepis Isu Ini, KPU RI Tegaskan Jadwal Pilkada Serentak 2024 Tidak Berubah
Analisis pasar menjadi salah satu yang dipersyaratkan Dirjen Perkeretaapian apabila dua jalur itu ingin diaktifkan kembali.
"Misalnya jalur Banjar-Pangandaran, Dirjen Perkeretaapian menanyakan pasarnya ada atau tidak. Jangan sampai jalur dibuka tapi peminatnya tidak ada. Jadi kami diharuskan mengkaji dulu," jelasnya.
Namun demikian, Bey meyakini minat masyarakat menggunakan dua jalur tersebut akan tinggi mengingat wilayah Pangandaran-Ciwidey dan Bandung merupakan destinasi wisata unggulan Jabar.
BACA JUGA:Sudah Mencapai 5.653 Kasus, Bey Machmudin Instruksikan Rumah Sakit Antisipasi Peningkatan Kasus DBD
BACA JUGA:Diboikot Jelang Ramadan, Inilah 21 Merek Dagang Kurma Asal Israel yang Beredar di Pasar Dunia
Menurut Bey, reaktivasi jalur kereta api Banjar-Pangandaran dan Bandung-Ciwidey akan mendongkrak kunjungan wisatawan dan meningkatkan perekonomian warga. Selain itu reaktivasi juga bisa mengurangi kemacetan di jalan arteri.
"Sebetulnya kan secara pariwisata itu sudah tidak ada pertanyaan lagi pasti akan ramai, apalagi ada beberapa terowongan yang sangat indah," ujar Bey.
Panjang lintasan rel kereta relasi Banjar-Pangandaran yaitu 82 kilometer mulai dari stasiun Banjar dan berakhir di Stasiun Cijulang. Jalur ini memiliki banyak jembatan dan terowongan.
BACA JUGA:Banjir di Cirebon Timur Terjang 4 Kecamatan, Kuwu Japura Bhakti: Harus Ada Penanganan Serius
BACA JUGA:Hujat Lebat, Sungai Ciputih dan Singaraja Meluap, Cirebon Timur Diterjang Banjir
Sementara jalur kereta api non aktif Bandung-Ciwidey berjarak 40 kilometer. Dahulu, dua jalur tersebut digunakan untuk mengangkut hasil bumi dari Bandung selatan ke stasiun Bandung dan Batavia (Jakarta).
Bey berharap reaktivasi dua jalur kereta api tersebut dapat terealisasi sehingga Jabar memiliki jalur transportasi dan perekonomian terbaik di Indonesia.
"Kami ingin Jabar lebih baik lagi dalam segala hal termasuk transportasi," pungkas Bey. (*)