Dangdeur Beunghar, Pohon Keramat di Desa Kamarang Tingginya Tidak Pernah Bertambah

Selasa 05-03-2024,14:30 WIB
Reporter : Asep Kurnia
Editor : Asep Kurnia

Menurut pria yang menjabat kuwu sejak tahun 2017 ini, pohon tersebut merupakan jenis pohon randu hutan.

"Bagi warga Sunda pasti paham, randu hutan sering disebut pohon dangdeur," tegasnya.

Pohon yang dikeramatkan oleh warga Desa Kamarang itu, jika terjadi perubahan sering kali menjadi pertanda bagi para petani setempat.

Jika daun di pohon tersebut mengalami rontok, maka musim kemarau akan tiba.

BACA JUGA:Siswa PAUD Bina Auladi Datangi Polsek Beber, Sejumlah Anak Dapat Hadiah dari Polisi

Namun jika daun di pohon tersebut tumbuh lebat, maka menjadi pertanda saat itu sedang berada di puncak musim hujan.

"Kalau sedang tumbuh tunas, maka para petani akan bersiap untuk bercocok tanam," jelasnya.

Lokasi pohon yang berada juah dari pemukiman warga tersebut, menimbulkan kesan angker bagi para pengendara yang melintas.

2

Untuk menghilangkan predikat angker, pihak pemerintah desa setempat mencoba untuk memberikan lampu penerangan jalan di lokasi tersebut.

BACA JUGA:Kode dari Abah Qomar, Siap Maju di Pilwalkot Cirebon?

Namun kesan angker, tetap saja tidak bisa dihilangkan bagi warga luar desa meski lampu penerangan sudah dipasang.

Karena menurut warga luar Desa Kamarang, beredar mitos jika keberadaan kedua pohon tersebut sering membuat para pengendara mengalami nasib sial.

Dari beberapa kasus kecelakaan yang terjadi di lokasi tersebut, para korban memiliki alasan yang nyaris sama.

"Rata-rata mereka melihat jalan di lokasi tersebut terbelah menjadi dua arah," terang Endang.

BACA JUGA:Ini Dia Sosok Caleg Gagal Otak Pembunuhan di Bogor, Dapil Sumedang, Majalengka, Subang

Hal tersebut kerap menimpa kepada warga luar desa, namun hal itu sekaligus menjadi peringatan bagi warga luar untuk tetap menjaga etika.

Kategori :