JAKARTA, RADARCIREBON.COM - Beberapa waktu lalu, Pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) mengeluarkan surat edaran mengenai penggunaan pengeras suara di masjid dan Musala selama Ramadan.
Kebijakan mengenai pengaturan pengeras suara tersebut mengundang pro dan kontra, terutama di internal umat Islam.
Kendati demikian Majelis Ulama Indonesia (MUI) meminta adanya suara edaran soal pengaturan pengeras suara tidak menjadi bahan polemik.
BACA JUGA:Alhamdulillah! THR untuk ASN, TNI dan Polri Cair 10 Hari Sebelum Idul Fitri 1445 H
BACA JUGA:Predikat Timnas Indonesia Jadi Rival Terkuat Asean, Ini Pengakuan Lawan
BACA JUGA:Lupa Jumlah Utang Puasa Tidak Perlu Qadha Cukup Bertaubat Saja? Yuk, Simak Dulu Jawaban Buya Yahya
Dalam keterangannya, Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas menganggap tujuan Kemenag dalam mengatur pengeras suara itu agar suara yang keluar dari rumah ibadah lebih enak didengar dan mendatangkan ketentraman.
Dia menjelaskan, menyiarkan bulan Ramadan kepada khalayak publik itu sangat penting. Sebab, umat Islam membutuhkan pengeras suara sebagai penanda adzan solat 5 waktu dan imsak.
“Yang dikehendaki oleh surat edaran tersebut bagaimana supaya volumenya diatur tidak hanya keluar tapi juga ke dalam sehingga tidak memekakkan telinga."
BACA JUGA:Jalur Semarang Masih Terganggu, Perjalanan KA Daop Cirebon Masih Direkayasa
BACA JUGA:Tips Dekorasi Rumah saat Ramadan dan Idul Fitri ala Informa
"Oleh karena itu desibel atau volumenya harus diatur yang kira-kira enak didengar,” kata Anwar.
Dijelaskan, pengurus masjid tidak hanya sekadar mengatur volume pengeras masjid, tetapi juga masalah siapa yang akan mengumandangkan azan, menjadi imam, dan yang membaca salawat.
“Jangan sembarang orang, tetapi harus orang yang memang (suaranya) indah, bagus, baik, benar bacaan dan tajwidnya sehingga sejuk dan enak untuk didengar,” jelas Anwar.
Karena, kumandang adzan dan pembacaan salawat tidak hanya dinikmati oleh jemaah di dalam masjid, tetapi juga yang berada di luar, termasuk masyarakat yang tidak beragama Islam, karena ada nilai seninya.