Tapi, setelah diperiksa oleh polisi, tidak ada dari anggota geng tersebut yang membawa takjil. Justru mereka membawa perlengkapan seperti akan tawuran.
Ada bambu, flare dan alat kejut listrik yang dibawa anggota geng saat konvoi tersebut. Bismo mengatakan, aksi anggota gangster ini tidak ada hubungannya dengan kegiatan Ramadhan.
“Ini adalah grup yang sering melakukan tawuran dengan menantang, memprovokasi, janjian di instagram,” jelasnya.
Sementara itu, terkait telepon genggam yang disita, Bismo memastikan akan segera dilakukan analisa untuk kemudian dikembangkan dalam patroli cyber.
Patroli cyber ini diharapkan menemukan dan mengetahui operator serta jaringan-jaringan geng tersebut.
“Kami akan melakukan upaya-upaya penegak hukum jika ada unsur pidana yang dilakukan oleh mereka, ataupun siapapun tidak pandang bulu, kami akan lakukan penegakan hukum dengan tegas,” pungkasnya. (*)