CIREBON, RADARCIREBON.COM - STMIK IKMI Cirebon dan Politeknik Brunei Darussalam menyelenggarakan webinar bertajuk “Smart Futures: Menggali Potensi AI Dalam Pendidikan dan Industri di Indonesia” pada Kamis (21/03).
Hadir dalam webinar, Wakil Ketua I Bidang Akademik, Kerjasama dan Inovasi sebagai pembicara utama Dian Ade Kurnia MKom (PhD candidate). Didampingi Raditya Danar MKom (dosen).
Sementara dari Politeknik Brunei hadir di antaranya Prof Jafar dan Dr Fandy. Webinar ini diikuti oleh dosen, mahasiswa, dan praktisi dari berbagai institusi pendidikan dan industri di Indonesia dan Brunei Darussalam.
Bertujuan untuk menggali potensi Artificial Intelligence (AI) dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan industri di Indonesia. Dian Ade Kurnia MKom memaparkan bahwa AI memiliki potensi besar untuk merevolusi berbagai aspek kehidupan, termasuk pendidikan dan industri.
BACA JUGA:Tim YRI Borong Podium 1-2 AP250, Wahyu Nugroho Rookie Terbaik Seri 1 ARRC 2024 Thailand
Kajian Utama:
AI memiliki potensi besar untuk merevolusi berbagai aspek kehidupan, termasuk pendidikan dan industri. Dalam pendidikan, AI dapat digunakan untuk personalisasi pembelajaran, membuat konten edukasi yang lebih interaktif, dan membantu guru dalam penilaian dan pemberian umpan balik.
Hal ini memungkinkan setiap siswa belajar dengan kecepatan dan gaya belajar mereka sendiri, serta mendapatkan umpan balik yang lebih personal dan tepat waktu. Di industri, AI dapat digunakan untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas, mengotomatisasi tugas-tugas yang berulang, dan mengembangkan produk dan layanan baru.
AI dapat membantu perusahaan untuk meningkatkan kualitas produk dan layanan mereka, mengurangi biaya produksi, dan meningkatkan daya saing mereka di pasar global.
BACA JUGA:Sopir Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun Sok Berani di Depan Polisi, Warganet: Salah, Sombong Pula!
Isu Penting:
Meskipun AI memiliki banyak potensi, ada beberapa tantangan yang perlu diatasi agar AI dapat dimanfaatkan secara optimal di Indonesia. Salah satu tantangan utama adalah ketersediaan data. AI membutuhkan data yang besar dan berkualitas untuk dapat bekerja dengan baik. Ketersediaan data yang terstruktur dan mudah diakses masih menjadi kendala di Indonesia.
Tantangan lainnya adalah keterampilan SDM. Dibutuhkan SDM yang memiliki keterampilan dalam bidang AI untuk dapat mengembangkan dan mengimplementasikan teknologi AI. Diperlukan upaya untuk meningkatkan edukasi dan pelatihan di bidang AI di Indonesia.
Terakhir, penggunaan AI perlu dikaji secara etika dan regulasi yang jelas perlu dibuat untuk memastikan penggunaannya yang bertanggung jawab. Penting untuk memastikan bahwa AI digunakan untuk kebaikan dan tidak membahayakan manusia.
BACA JUGA:Uang Tunai Ludes Dalam Kebakaran Rumah di Kuningan, Kerugian Capai Rp289 Juta
Kesimpulan:
AI memiliki potensi besar untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan industri di Indonesia. Namun, ada beberapa tantangan yang perlu diatasi agar AI dapat dimanfaatkan secara optimal. Diperlukan kerjasama dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, akademisi, industri, dan masyarakat untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut dan memastikan bahwa AI digunakan untuk kebaikan bersama. (Oleh: Dian Ade Kurnia MKom/PhD candidate)