Dikutip dari radarcirebon.com, berikut ini pengakuan Heri, sopir Bus Primajasa yang terlibat dalam kecelakaan maut itu.
Dijelaskan Heri, dirinya saat itu melaju di Jalan Tol Jakarta-Cikampek ketika sedang dilakukan contra flow.
"Ini kan contra flow ke arah Jakarta, kita hendak ke arah Bandung jadi ada di posisi kanan," ucap Heri.
Ketika sedang mengikuti arus contra flow, tiba-tiba datang mobil Grand max dari arah berlawanan.
BACA JUGA:3 Pengedar Sabu-sabu Diringkus Polisi di Kesambi dan Harjamukti Kota Cirebon, 1 Perempuan
"Tiba-tiba, mobil Grand Max itu nyebrang ke saya," jelasnya.
Kejadian mendadak tersebut, membuat Heri tidak bisa mengendalikan bus untuk menghindari Grand Max yang datang secara tiba-tiba itu.
"Saya tidak bisa menghindar karena mobil (Grand Max) tiba-tiba ada di depan saya nyelonong, ada saksinya," ungkap Heri.
Tabrakan mobil bus yang dikendari Heri dengan mobil Gran Max akhirnya tidak bisa dihindari.
"Setelah tabrakan, saya akhirnya oleng lalu buang kiri," jelas Heri.
Adapun mobil Terios yang ikut menjadi korban, Heri menduga kendaraan tersebut terbentur oleh badan bus sebelah kiri.
"Kalau mobil yang itu (Terios) posisinya ada di kiri, kayaknya kena mobil saya langsung balik begitu (balik arah)," paparnya.
Dari pengakuan Heri, jumlah korban yang meninggal dunia, merupakan penumpang Grand Max, sementara dari penumpang bus hanya kernet yang menjadi korban.
"Banyak pak (korban) terbakar tadi, Kernek saya kejepit, lagi dibawa ke rumah sakit," pungkasnya.*