CIREBON, RADARCIREBON.COM - Rumah Makan Ayam Goreng Palinggihan, tidak melayani penjualan selama bulan Puasa Ramadhan 2024.
Rumah makan spesialis sajian daging ayam ini, memilih libur satu bulan penuh selama Ramadhan 2024.
Rumah Makan Ayam Goreng Palinggihan, beralamat di Desa Wanayasa, Kecamatan Beber, Kabupaten Cirebon.
Di hari-hari biasa, kuliner yang berada di Jalur Cirebon - Kuningan itu, tidak pernah sepi dari kunjungan para pelanggan.
BACA JUGA:Rekayasa Lalu Lintas One Way dari KM 72 Tol Cipali Hingga GT Kalikangkung Diperpanjang
Bahkan untuk hari weekend, jumlah kunjungan yang ingin menyantap kuliner berbahan daging ayam ini, bisa bertambah 3 kali lipat.
Namun selama bulan puasa, pemilik rumah makan memilih untuk tidak beroperasi.
Hj Ayati selaku pemilik rumah makan mengatakan, dirinya memilih menutup usahanya itu karena ingin khusyuk dalam beribadah di bulan Ramadhan.
Selain itu, aktivitas rumah makan yang selalu sibuk di hari-hari biasa, merupakan momen tepat untuk meliburkan diri di bulan puasa.
BACA JUGA:Hasil Uji Coba Timnas Indonesia U23: Menang 1-0 Lawan UEA
"Supaya ibadah puasa lebih khusyuk, terus kasihan para karyawan biar mereka libur dulu," ucap perempuan yang lebih akrab disapa Hj Eti inu.
Dijelaskan Hj Eti, meliburkan tempat usahanya satu bulan penuh, tidak hanya dilakukan di Bulan Ramadhan kali ini saja.
Diakuinya, dalam beberapa tahun terakhir, rumah makan miliknya itu kerap libur tiap kali masuk Bulan Ramadhan.
"Sejak pandemi Covid," jelasnya.
BACA JUGA:Begini Kata Menhub Soal Penyebab Kecelakaan Maut di Jalan Tol Japek KM 58
Usai menjalani libur panjang, jadwal buka Rumah Makan Ayam Goreng Palinggihan bakal kembali beroperasi usai lebaran.
"InsyaAllah hari Sabtu (13 April 2024) buka lagi," ucapnya.
Seperti diketahui, rumah makan yang menyajikan menu khas ayam goreng di Kabupaten Cirebon ini, disebut juga warung kersem (kersen).
Rumah Makan Palinggihan nama aslinya, memiliki sebutan lain yakni Warung Kersem oleh pelanggannya.
Setiap harinya, rumah makan yang terkenal dengan sebutan Warung Kersem ini, ramai dikunjungi pengunjung.
Bukan tanpa alasan, penyebutan menjadi rumah makan kersem itu, karena di lokasi tersebut berdiri sebuah pohon kersem (sekarang sudah ditebang)
Dadan Daniyala, anak pemilik Rumah Makan Palinggihan, mengatakan, dirinya tidak tahu kapan persisnya sebutan tersebut bermula.
Namun menurutnya, penamaan Rumah Makan Palinggihan menjadi Warung Kersem, tidak menjadi masalah bagi keluarganya.
Disebutkan Dadan, dengan memiliki nama lain, menjadi lebih mudah diingat orang.
"Itu sebutan para pelanggan, karena memang di depan warung ada pohon kersem yang menjadi icon," sebut Dadan saat berbincang dengan radarcirebon.com.
Tempat kuliner di perbatasan Cirebon-Kuningan ini menyajikan menu khas ayam goreng. Tetapi bagi penggemar menu lain, juga tersedia di rumah makan tersebut.
Sehari-hari, rumah makan yang juga menyajikan menu sate kambing dan ikan bakar ini, ramai dikunjungi pengunjung.
Bahkan, jika memasuki weekend atau libur nasional, jalanan Cirebon menuju Kuningan dan sebaliknya, bakal mengalami perlambatan di lokasi tersebut.
Hal tersebut dikarenakan, banyaknya kendaraan yang keluar masuk menuju rumah makan milik Hj Ayati itu.
Rumah Makan Palinggihan, setiap hari sudah melayani pelanggan dari pukul 09.00 WIB hingga pukul 21.00 WIB.
Menurut Dadan, tidak hanya pengunjung yang berkendara saja yang datang ke tempatnya, rombongan pesepeda juga sering mampir ke warung di Jalan Nasional Cirebon-Kuningan ini.
Dadan mengungkapkan, alasan banyaknya pengunjung datang ke tempatnya itu, dikarenakan dua hal.
"Kata mereka (pengunjung) karena rasanya nikmat dan harganya terjangkau," ucapnya.*